Di hadapan perancang baju, Risma sebut Paris sebuah negara
"Selama ini kan fesyen selalu identik dengan Jakarta, dengan negara-negara seperti Paris," kata Risma.
Calon Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini mulai mendekati beberapa kalangan termasuk desainer. Di sela waktu senggangnya, calon incumbent yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, menyempatkan mengunjungi butik milik desainer muda asal Surabaya, Diana Muljono Putri di kawasan Dharma Husada Indah, Selasa (6/10).
Diana merupakan desainer asal Surabaya yang pernah memperoleh penghargaan internasional di Couture Fashion Week, New York Amerika Serikat. Diana yang memulai kariernya sejak tujuh tahun silam, mengaku bangga menjadi orang Surabaya dan membawa nama kotanya di tingkat internasional.
Tetapi ada kejadian unik saat Risma bertemu Diana. Di hadapan desainer cantik ini, Risma menyebut Paris sebuah negara. Padahal sebagaimana diketahui, Paris merupakan Ibu Kota dari negara Prancis.
"Saya berharap ke depan, Surabaya kembali melahirkan para desainer-desainer muda lainnya yang bisa menghasilkan produk luar biasa. Selama ini kan, fesyen selalu identik dengan Jakarta, dengan negara-negara seperti Paris, dan lain sebagainya itu. Ke depan saya punya cita-cita Surabaya juga bisa menjadi kota fesyen," kata Risma.
Risma yang berkunjung ke butik milik Diana itu mengaku senang. Ternyata, warga Surabaya banyak memiliki potensi-potensi kreatif untuk membawa nama kotanya ke level dunia.
"Ini hasil kreatifitas warga Surabaya. Saya kagum, ternyata di Surabaya banyak anak-anak muda yang kreatif dan memiliki potensi yang luar biasa untuk membawa nama Surabaya. Saya ini kan kebetulan juga pemerhati fashion, ini (karya milik Diana) luar biasa," ujar Risma.
Masih dengan kekagumannya, Risma mengungkap, hasil desain pakaian milik Diana tidak kalah dengan karya desainer-desainer kondang lainnya, baik dari dalam negeri maupun internasional.
Dikatakan Risma, jika industri kreatif seperti fesyen bisa berkembang di Kota Pahlawan ini, dampaknya sangat positif terhadap dunia kerja.
"Ini kan tidak bisa dilakukan sendiri, mulai desain dilakukan bersama-sama, diskusinya kan juga tidak sendiri, jadi ini bisa melibatkan banyak orang. Industri kreatif butuh pekerja banyak, jadi bisa menjadi lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," ungkapnya.
Perempuan kelahiran Kediri ini juga mengimbau warga Surabaya, agar mau bekerja keras memberdayakan diri dan mengembangkan potensi masing-masing.
"Asalkan para desainer di Surabaya ini memiliki keberanian dan percaya diri, pasti bisa berprestasi, bukan hanya di Tanah Air, tapi juga dunia internasional," imbaunya.
Calon wali kota nomor urut dua ini juga mengungkap, sebenarnya di Surabaya memiliki agenda fashion yang diberi nama Surabaya Fashion Week. Dia berharap, nantinya Diana akan terlibat secara langsung dalam agenda tersebut, dan agenda tersebut bisa mengangkat nama Surabaya di dunia fashion internasional.
"Mudah-mudahan dengan Surabaya Fashion Week di Kota Surabaya dan dengan keterlibatan Mbak Diana ini, bisa mengikat nama Indonesia, khususnya Surabaya dan bisa menjadi agenda dunia," ucapnya.
Sementara Diana, ditanya soal kunjungan Risma ini, dia menyatakan kebanggaannya sempat memiliki wali kota seperti Risma. Bahkan, kebanggaan itu melebihi rasa saat dia memenangi anugerah even bertaraf internasional pada 11 September 2015 lalu.
"Senang banget dikunjungi ibu (Risma), ini melebihi kemenangan saya waktu itu. Apalagi saya ini kan mengidolakan Ibu Risma," katanya polos.
Perempuan berambut panjang lurus ini juga mengungkap sosok Risma di matanya. "Saya memang sejak lama mengagumi beliau, selain wise (bijak), beliau juga orangnya humble (ramah), sederhana dan seorang decision maker andal," katanya.