Di koordinat hilangnya pesawat, tim SAR tak temukan AirAsia
Belum ada perkembangan. Tim SAR masih lakukan pencarian di laut sekitar Belitung, Palembang dan sekitarnya.
Pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura telah hilang kontak sejak pagi tadi. Diketahui, posisi terakhir saat pesawat hilang kontak pada koordinat 03.36.31 lintang selatan dan 108.41.46 bujur timur.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (28/12) mengatakan, hilangnya kontak dengan pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut berselang 5 menit setelah pilot meminta izin naik. "Tim Basarnas langsung melakukan pencarian ke koordinat tersebut. Tapi tidak ditemukan adanya petunjuk mengenai keberadaan pesawat AirAsia ini,” jelasnya.
Dia menegaskan belum bisa berasumsi terkait penyebab hilangnya kontak pesawat AirAsia lantaran tidak adanya sinyal dari Emergency Locator Transmitter (ELT) maupun Pinger yang menandakan pesawat tersebut jatuh ke darat atau ke laut.
"Jadi belum ada perkembangan. Kami masih lakukan pencarian di laut sekitar Belitung, Palembang dan sekitarnya serta di darat dari Sampit sampai Pontianak," ungkap Djoko.
Jumlah armada yang dikerahkan untuk mencari pesawat AirAsia ada tujuh pesawat. Di antaranya TNI Angkatan Udara mengirimkan pesawat AI 7303 take off dari Makassar. Kemudian CN 235 callsign P860 yang berangkat dari Juanda, Surabaya.
Selain itu ada juga Pesawat Patmar CN 235 callisgn P861 yang berangkat dari Batam. Ada juga pesawat Heli Dauphin SAR HR 3601 yang berangkat dari Pondok Cabe. Dari Halim Perdanakusuma Pesawat A 1323 dan pesawat Heli HT 3310. Dan terakhir adalah pesawat Kalibrasi King Air yang take off dari dari Budiarto.
"Pencarian terus dilakukan, di laut sekitar Belitung, Palembang dan sekitarnya serta di darat dari Sampit sampai Pontianak. Jika sampai malam hari belum ada hasil, maka akan dilanjutkan besok pagi," jelasnya.
5 Negara siap bantu cari AirAsia
Sebanyak lima negara tetangga telah menawarkan bantuan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pencarian dan investigasi keberadaan pesawat AirAsia. "Ya kami menerima tawaran bantuan dari Australia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Malaysia. Mereka siap membantu mencari dan juga investigasi kalau di minta," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi.
Dia mengaku menyambut baik negara-negara yang menawarkan bantuan. Namun, saat ini pihaknya tengah mengerahkan sumber daya yang ada untuk mencari pesawat tersebut. "Kami masih coba cari dengan semaksimal mungkin," katanya.
Tatang belum berani menyebutkan penyebab hilangnya AirAsia. Pihaknya masih mencari keberadaan pesawat tersebut lewat sinyal dari ELT maupun Pinger. Ditanya kemungkinan terburuk, Tatang pun enggan berasumsi.
“Saya jarang berpikir terburuk, pegangan dari seorang investigator tidak boleh menempatkan spirit dalam posisi negatif. Jadi kami tetap otimis bisa ditemukan," katanya.
Baca juga:
Datangi posko, Soekarwo tenangkan keluarga penumpang AirAsia
Basarnas buat posko taktis di Pangkal Pinang cari AirAsia
Kecemasan kerabat menanti kabar pramugari cantik AirAsia QZ 8501
Pemerintah AS ikut pantau info terbaru AirAsia QZ 8501
Malaysia kirim tiga pesawat dan kapal bantu cari AirAsia
Cari Pesawat AirAsia, TNI AD sisir pegunungan
Ini sosok Kapten Iriyanto, Pilot AirAsia QZ8501 yang hilang
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.