Di Lahat Sumsel, bakal ada anjungan khusus promosikan wisata Megalit
Di Lahat Sumsel, bakal ada anjungan khusus promosikan wisata Megalit. Anjungan ini rencananya akan disiapkan di Citimall yang baru beroperasi secara resmi. Mal ini merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan modern di kabupaten tersebut.
Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dikenal sebagai daerah 'Seribu Megalit'. Hampir di setiap desanya memiliki megalit.
Pemerintah setempat kemudian memanfaatkan ciri khas itu sebagai tujuan wisata dengan membuat paket tour. Rencananya, akan dikembangkan pula anjungan khusus yang menampilkan miniatur atau sample megalit di sebuah mal.
Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rifai mengungkapkan, anjungan ini rencananya akan disiapkan di Citimall yang baru beroperasi secara resmi. Mal ini merupakan satu-satunya pusat perbelanjaan modern di kabupaten tersebut.
"Kita akan komunikasikan dengan pengelola mal agar menyiapkan satu space khusus buat dipajang sample megalit dan foto-fotonya. Walaupun tidak banyak tapi bisa menggambarkan seluruhnya," ungkap Aswari, Rabu (21/12).
Jika rencana itu terwujud, kata dia, Lahat menjadi satu-satunya daerah yang memiliki mal yang dipadukan dengan konsep wisata alam. Selain berbelanja, pengunjung juga dapat menikmati sajian peninggalan nenek moyang berusia ribuan tahun.
"Akhirnya warga atau pendatang penasaran dan memutuskan mendatangi lokasi megalit. Ini bisa menguntungkan warga setempat apalagi kita dikenal sebagai kota sejuta megalit," ujarnya.
Lebih lanjut Aswari mengatakan, mal menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan wisata. Mal bukan hanya tempat berbelanja tetapi menjadi tempat mencari informasi tujuan wisata di daerah itu.
"Untuk saat ini kita batasi hanya ada satu mall di Lahat. Kita masih memaksimalkan peran pasar tradisional sebagai pusat ekonomi masyarakat," kata dia.
Associate Director Head of Marketing & Communications PT Nirvana Wastu Pratama, Teges Prita Soraya, menyambut baik rencana Pemda Lahat untuk menyiapkan space khusus sebagai tempat pajangan megalit. Pihaknya mengklaim, Citimall di Lahat menjadi satu-satunya mal di Indonesia yang menampilkan rupa-rupa megalit.
Baca juga:
Jaga karakter kota, DPRD Surabaya bentuk Tim Cagar Budaya
Intip angkernya Desa Belchite, saksi bisu kekejaman perang Spanyol
Melihat sisa-sisa patung Buddha di reruntuhan Kerajaan Ayutthaya
2 Profesor minta Ahok revitalisasi Kota Tua dan Masjid Muara Angke
Menjelajahi isi piramida tertua dan terbesar Suku Moche
Benda ini mengungkap salah satu misteri hilangnya suku Maya
Penampakan situs kuno Irak berusia 3.000 tahun dihancurkan ISIS
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
-
Dimana letak Pelabuhan Buleleng yang memiliki nilai historis? Karena terletak di ujung utara, pelabuhan tersebut menjadi pusat lalu lintas Pulau Bali dari luar pulau bahkan luar negeri.
-
Dimana tempat wisata sejarah di Jakarta yang memiliki penjara bawah tanah? Menariknya, di bawah museum fatahilah ini terdapat berbagai penjara bawah tanah yang bisa kamu kunjungi dan dapat merasakan bagaimana di dalam penjara tersebut.
-
Di mana saja lokasi yang dikunjungi dalam acara Jelajah Histori? Tempat pertama yang akan dikunjungi adalah Museum Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal Besar AH Nasution.Setelah itu disambung acara diskusi di Kantor KLY, Jl RP Soeroso, Jakarta Pusat. Kegiatan akan berlanjut mengunjungi Museum Lubang Buaya dan Monumen Pancasila Sakti di Jakarta Timur.