Di simposium soal ASEAN, JK singgung soal Laut China Selatan
Tidak hanya itu, dia juga berharap ekonomi ASEAN dapat bersaing dengan negara lain. Hal tersebut kata JK sangat penting sekali.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka acara The 7th southeast Asian Studies Symposium 2018 di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/3). Dalam sambutannya, dia menyoroti permasalahan Laut China Selatan yang dialami oleh negara ASEAN.
"Bagaimana mempersatukan ASEAN untuk menghindari suatu kekuasaan daripada negara-negara yang lebih besar seperti China. Seperti Laut China Selatan. Ini juga yang jadi tantangan. Apalagi menghadapi Laut China Selatan," katanya di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
Tidak hanya itu, dia juga berharap ekonomi ASEAN dapat bersaing dengan negara lain. Hal tersebut kata JK sangat penting sekali.
"Itu sangat penting sekali mengingat bahwa di ASEAN ini negara ke-10 ASEAN itu sangat berbeda dari sisi income perkapitanya, dari sisi ekonominya," lanjut JK.
JK pun meminta dengan acara tersebut dapat dibicarakan bagaimana ASEAN meningkatkan keamanan. Serta masalah-masalah di ASEAN dapat dihadapi.
"Jadi apabila kita bicara ASEAN tentu bagaimana upaya bersama ini kita tingkatkan upayanya, menjawab security dan kesamaan dalam menghadapi masalah-masalah di ASEAN ini dan juga hubungannya dengan region-region yang lain," kata JK.