Diberi Jamu, Sapi Terpapar PMK di Palembang Cepat Sembuh
Pemerintah pusat bertahap menyalurkan bantuan obat kepada peternak sapi yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sumatera Selatan. Namun, peternak memilih obat tradisional karena dinilai lebih cepat menyembuhkan.
Pemerintah pusat bertahap menyalurkan bantuan obat kepada peternak sapi yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sumatera Selatan. Namun, peternak memilih obat tradisional karena dinilai lebih cepat menyembuhkan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Efendi mengungkapkan, peternak sapi memiliki cara alternatif dalam proses penyembuhan sapi. Langkah itu awalnya disebabkan terbatasnya ketersediaan obat di pasaran dan bantuan pemerintah.
-
Apa itu penyakit kulit kurap? Penyakit kulit kurap tubuh (tinea corporis) adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur. Kondisi ini biasanya berpa ruam berbentuk cincin yang gatal, bersisikl dan sedikit menonjol. Lingkaran ruam biasanya mulai kecil dan kemudian melebar ke luar.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Bagaimana cara mengatasi tumit kering dan pecah-pecah? Anda bisa memanfaatkan krim atau balm yang mengandung bahan-bahan untuk melembapkan, melembutkan, dan mengelupas kulit mati.
-
Apa penyebab bau mulut? Masalah bau mulut, atau yang sering disebut halitosis dalam konteks medis, menjadi perhatian kesehatan yang umum dialami.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
"Teman-teman peternak lebih pakai ramuan tradisional ketimbang obat-obatan bantuan," ungkap Ruzuan, Senin (20/6).
Terbukti Ampuh
Menurut dia, obat tradisional itu terbukti ampuh menyembuhkan PMK yang hanya memerlukan waktu selama empat hari setelah rutin diberikan. Peternak meracik tanaman herbal, seperti jahe, kunyit, serai, dan lainnya, sehingga menyerupai jamu.
"Jamu itu umumnya untuk menambah stamina dan meningkatkan nafsu makan. Dengan begitu sembuhnya lebih cepat," ujarnya.
Dia menjelaskan, sejauh ini ada 120 ekor sapi yang diduga mengidap PMK. Terbanyak berada di Musi Rawas dengan 108 kasus, Lahat 69 kasus, dan sisanya tersebar di empat kabupaten/kota.
Angka tersebut jauh menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya karena peternak cepat mengantisipasinya dengan cara dipotong. Hingga saat ini masih ada puluhan sampel dalam proses pemeriksaan di laboratorium di Lampung.
"Mudah-mudahan hasilnya negatif agar tidak menularkan ke sapi lainnya," kata dia.
(mdk/yan)