Dibuka hari ini, penerbangan Solo-Jeddah hanya terisi 60 persen
Padahal sebelumnya jumlah calon penumpang sudah mencapai 70 persen dari total 362 kursi yang disediakan.
Garuda Indonesia resmi melakukan penerbangan perdana Solo-Jeddah, hari ini, Selasa (3/5), melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo. Penerbangan Solo-Jeddah dilayani dua kali dalam sepekan, yakni hari Selasa dan Kamis.
Dalam penerbangan tersebut, Garuda Indonesia menggunakan pesawat Airbus 330-300 untuk all economy class. Penerbangan akan transit di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh untuk mengisi bahan bakar sebelum bertolak ke Jeddah, Arab Saudi.
General Manager Garuda Indonesia Branch Office Solo Mochamad Firman mengatakan pada penerbangan perdana kali ini kursi yang terisi hanya 60 persen. Jumlah tersebut belum memenuhi target awal sebesar 85 persen. Padahal sebelumnya jumlah calon penumpang sudah mencapai 70 persen dari total 362 kursi yang disediakan.
"Mendekati jadwal penerbangan, jumlah penumpang turun menjadi 60 persen. Penumpang yang membatalkan penerbangan diantaranya dari Yogyakarta. Mereka tidak jadi umrah melalui Solo tapi lewat Jakarta. Sebagian lagi karena gagal mendapatkan visa," ujar Firman.
Firman mengatakan, seluruh penumpang yang diberangkatkan merupakan jemaah umroh yang akan melaksanakan ibadah di tanah suci. Sedangkan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan jasa kargo ke Timur Tengah belum ada. Ia berjanji akan terus melakukan sosialisasi agar rute penerbangan Solo-Jeddah menjadi lebih ramai.
Vice President Garuda Indonesia Region Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Flora Izza menambahkan, Yogyakarta, Solo, Semarang dan daerah daerah di sekitarnya memiliki peran untuk mengisi penumpang. Flora mengakui dari sisi bisnis, jumlah penumpang yang baru 60 persen belum menguntungkan. Namun ia yakin seiring perjalanannya waktu keuntungan dapat diraih.
"Jumlah penumpang yang ideal atau 85 persen, kami targetkan bis tercapai setelah melewati penerbangan ke lima," katanya.
Flora berharap dukungan penuh seluruh mitra usaha, agar membawa jamaah umroh melalui rute Solo-Jeddah yang selama ini melalui Jakarta. Ia menjelaskan, penerbangan melalui Solo lebih efisien waktu dan biaya.
"Tahun 2015 lalu, jumlah jamaah umroh yang berangkat ke tanah suci dari Jateng mencapai 30 ribu orang. Kami perkirakan jumlahnya akan terus meningkat pada tahun tahun selanjutnya," jelasnya.
Marketing and Business Development Director PT Angkasa Pura I Persero M Asrori menambahkan, pihaknya akan proaktif mendukung penerbangan Solo-Jeddah. Ia berjanji untuk memperbaiki fasilitas di Bandara Adi Soemarmo.