Diduga Keracunan Gas, 21 Orang di Sumut Dilarikan ke Rumah Sakit
Saat ini kepolisian masih berada di tempat kejadian dan mengimbau agar masyarakat menjauhi lokasi.
Sedikitnya 21 warga di Desa Sibanggor Julu, Sumatra Utara, diduga keracunan gas hidrogen sulfida dampak dari pengeboran sumber panas bumi oleh PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP), Minggu (24/4). Selama beroperasi kebocoran gas ini bukan yang pertama kali terjadi.
Kapolres Mandailing Natal, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, mengatakan saat ini puluhan warga masih mendapat perawatan di rumah sakit. Bahkan, salah satu di antaranya masih bayi.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Kapan Kawah Timbang mengeluarkan gas beracun yang menewaskan ratusan jiwa? Pada 20 Februari 1979, terjadi peristiwa Tragedi Sinila yang menyebabkan 149 orang warga Desa Kepucukan, Batur, Banjarnegara, meninggal dunia.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Apa yang diduga dikorupsi dalam pengadaan gas air mata? Adapun dalam laporan yang dimaksud adalah dugaan mark up harga pengadaan unit projectil launcher untuk gas air mata.
"Satu bayi perempuan berinisial NZ berusia 6 bulan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan untuk mendapat perawatan," kata Reza.
Menurutnya, bayi perempuan itu diduga mengalami keracunan. Saat ini kepolisian masih berada di tempat kejadian dan mengimbau agar masyarakat menjauhi lokasi.
"Kami telah amankan tempat kejadian perkara dan evakuasi warga supaya menjauh," pungkas Reza.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari PT SMGP terkait kecoboran gas tersebut.