Dihukum mati, pembunuh Sisca Yofie minta grasi ke Jokowi
Dihukum mati, pembunuh Sisca Yofie minta grasi ke Jokowi. Dia mengatakan, grasi dipilih jika PK yang kedua sulit diajukan. Dalam PK pertama hakim MA menolak segala upaya hukum yang dilakukan Wawan ini.
Setelah peninjauan kembali (PK) yang dilayangkan ke Mahkamah Agung (MA) gagal, upaya grasi akan dilakukan terdakwa Wawan alias Awing. Grasi pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai langkah terakhir untuk meringankan hukuman mati yang dijatuhkan MA.
"Semua apa yang kita sampaikan lewat upaya hukum itu adalah usaha kita. Putusan PK itu akan dihormati. Tapi ini kita tetap akan lakukan langkah lain dengan mengajukan grasi pada Presiden Jokowi," kata pengacara Wawan, Dadang Sukmawijaya saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (30/3).
Dia mengatakan, grasi dipilih jika PK yang kedua sulit diajukan. Dalam PK pertama hakim MA menolak segala upaya hukum yang dilakukan Wawan ini.
"Kalau PK kedua bisa diajukan akan diajukan oleh kami. Karena memang kasus ini dimungkinkan PK sebanyak dua kali. Tapi kalau tidak kita akan grasi langsung. Ini kita masih baca literatur dulu," imbuhnya.
Sebelumnya Wawan divonis Pengadilan Negeri (PN) Bandung pada 24 Maret lalu dengan penjara seumur hidup. Wawan dinyatakan terbukti telah melanggar Pasal 365 ayat 4 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian. Putusan itu juga sama di tingkat Pengadilan Tinggi Bandung ketika terdakwa mengajukan banding.
Justru putusan memberatkan hadir ketika terdakwa mengajukan kasasi. Ditingkat ini hukuman Wawan dinaikkan menjadi hukuman mati.
Dia mengaku, akan mempelajari dulu putusan yang menimpa kliennya tersebut. "Kita pelajari dulu baru menentukan langkah selanjutnya," katanya.
Baca juga:
PK ditolak, pembunuh Sisca Yofie tetap dihukum mati
Pembunuh Sisca Yofie mengaku didukung para napi buat ajukan PK
Berharap hukuman ringan, pembunuh Sisca Yofie umbar sumpah
Pembunuh Sisca Yofie masih berharap hukumannya diringankan
Tak terima dihukum mati, pembunuh Sisca Yofie ajukan PK
Ogah divonis mati, Wawan si pembunuh Sisca Yofie ajukan PK
-
Siapa Sisca JKT48? Sisca Saras atau yang dikenal sebagai Sisca JKT48 baru saja menyelesaikan studi S1. Tak main-main, Sisca menyandang predikat mahasiswa dengan nilai terbaik di kelulusannya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa cita-cita Kompol Syarif? "Memang bukan mimpi saya jadi polisi. (Mimpinya) jadi tentara," ungkapnya.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya