Dikeroyok Massa, Eks Kasat Reskrim Polres Wonogiri Belum Pulih
Dikeroyok Massa, Eks Kasat Reskrim Polres Wonogiri Belum Pulih. Dia menyebut selama menjalani perawatan di Singapura kondisi Andika memang mengalami kemajuan. Karena kondisi sudah sadar dari koma, memilih untuk kembali ke Indonesia.
Mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Kompol Aditia Mulya sampai saat ini kondisinya belum pulih sepenuhnya pasca dikeroyok massa saat mengamankan konvoi perguruan silat, 8 Mei 2019. Bahkan terakhir, pihak keluarga menolak Aditia dirawat di RS Bhayangkara Polda Jateng dan memilih untuk dilakukan perawatan di rumah.
"Jadi belum 100 persen stabil kondisinya sudah sadar. Untuk itu kami lakukan rawat jalan di rumahnya atas permintaan keluarga. Jika dirawat di rumah kemungkinan responsnya akan bisa membaik," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Tengah, Kombes I Gusti Gede Andika, Sabtu (21/9).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Dia menyebut selama menjalani perawatan di Singapura kondisi Andika memang mengalami kemajuan. Karena kondisi sudah sadar dari koma, memilih untuk kembali ke Indonesia.
"Kami perlu meminta keterangan dan dalam dari tim Dokkes, tapi setahu saya dia belum bisa berbicara," terang Andika.
Disinggung tentang biaya perawatan Aditia selama di Singapura, ia mengaku tidak tahu. Meski demikian, selama menjalani perawatan di Semarang seluruh biaya ditanggung oleh negara.
"Kalau biaya perawatan di Singapura jumlahnya dan siapa yang menanggung tidak tahu. Tapi kalau di Indonesia jelas ditanggung negara, karena masih anggota Polri," tuturnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triadmaja mengaku sampai sekarang memang kondisi Kompol Aditia Mulya belum bisa bertugas.
"Karena anggota terbaik Polri, Polda berikan satu tingkat kenaikan pangkat menjadi Kompol," kata Agus Triadmaja.
Terkait biaya perawatan, Agus Triadmaja enggan menanggapi siapa penanggung biaya perawatan Aditia di Singapura.
"Untuk biaya dan penanggung jawab lebih jelas bisa ditanyakan ke Polres Wonogiri," Tutup Agus Triadmaja.
(mdk/eko)