Dikira ada harta karun, kuburan Belanda di Kota Tua hilang
Mereka mencari barang antik yang dikubur bersama mayat dengan cara membongkar kuburan.
Puluhan kuburan warga Belanda di "Kota Tua" Sebelimbingan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini dijarah dan hilang. Dari 30 kuburan, kini hanya tersisa sekitar 10.
"Sisanya mungkin sudah dijarah warga, dan hilang tidak terlihat lagi," kata Bupati Kotabaru Irhami Ridjani di Kotabaru, Kamis (24/5).
Irhami mengatakan, kemungkinan warga mengira di dalam kuburan terdapat harta karun milik mayat yang dikubur. Bisa juga mereka mencari barang antik yang dikubur bersama mayat tersebut. Untuk mendapatkan barang-barang antik atau harta karun, mereka membongkar kuburan.
Menurut Irhami, kuburan warga Belanda di "Kota Tua" berbeda dengan kuburan masyarakat lokal. Kuburan warga Belanda jauh lebih panjang, dan besar.
Untuk menjaga agar kuburan tersebut tidak dijarah, Irhami berencana akan mengamankan kuburan dan situs-situs yang ada di Kota Tua itu untuk dijadikan objek wisata.
"Karena selain kuburan yang dijarah, beberapa aset pemerintah, seperti rumah sakit jiwa terbesar di Asean yang berlokasi di Sebelimbingan, pembangkit listrik, dan beberapa bangunan lainnya kini juga tidak terlihat bekasnya," terangnya.
Bahkan, lahan rumah sakit itupun kini tengah menjadi milik pribadi. "Kami akan menyelidiki bagaimana mungkin aset pemerintah menjadi milik pribadi," tegas bupati.
Kota Tua di Sebelimbingan merupakan pusat kota Kotabaru sebelum perang kemerdekaan Republik Indonesia. Konon menurut cerita, Sebelimbingan merupakan dari tambang batubara zaman Belanda dengan sistem bawah tanah. Cerita tersebut terbukti adanya beberapa terowongan di tebing dan lahan warga di Sebelimbingan.(mdk/has)