Dikira Harimau, Jejak Kaki Kucing Hutan Bikin Panik Warga Musi Banyuasin
"Bukan jejak kaki harimau, tapi hanya kucing hutan. Ini dari penelitian BKSDA," ungkap Andi.
Warga di Kecamatan Lawang Wetan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, digegerkan dengan adanya jejak kaki yang menyerupai harimau Sumatera. Ternyata, jejak kaki itu hanya kucing hutan.
Jejak kaki itu ditemukan warga Desa Karang Ringin II, Kecamatan Lawang Wetan, Senin (17/2). Penemuan itu sontak heboh karena tersebar di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
-
Kapan hewan purba seperti Semut Martialis Heureka berevolusi? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Kenapa manusia melewati batas Bumi? Fenomena ini menandakan bahwa jejak ekologis manusia semakin besar, dan biokapasitas planet bumi tidak dapat mengimbanginya.
Untuk mengetahui jenis binatang pemilik jejak kaki itu, pemerintah setempat melakukan penyelidikan. Hanya saja, tim terkendala karena kebun warga terendam air akibat meningkatnya volume air Sungai Musi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Musi Banyuasin Andi Wijaya Busroh mengatakan, jejak kaki itu dipastikan bukan dari harimau Sumatera, melainkan kucing hutan. Masyarakat diimbau tidak panik tetapi tetap waspada dan menghindari aktivitas seorang diri di kebun.
"Bukan jejak kaki harimau, tapi hanya kucing hutan. Ini dari penelitian BKSDA," ungkap Andi, Kamis (20/2).
Kasi SKW I BKSDA Sumsel Yusmono menjelaskan, kepastian itu diketahui dari bentuk jejak kaki yang jauh dari ciri-ciri harimau. Menurut dia, ukuran tapak kaki harimau minimal 10 centimeter, tetapi jejak kaki yang ditemukan hanya 7 cm.
"Dilihat dari ukuran tapak kakinya saja, biasanya jejak kaki harimau besar, yang kita temukan kecil," ujarnya.
Menurut dia, kucing hutan termasuk hewan tak berbahaya. Sifatnya cenderung pemalu dan beraktivitas malam hari untuk mencari makan, kemudian kembali ke hutan menjelang siang.
"Kawasan Lawang Wetan juga bukan habitat harimau Sumatera. Untuk di Musi Banyuasin, binatang itu berada di Kecamatan Lalan, Tungkal Jaya, Bayung Lincir, dan perbatasan Jambi," pungkasnya.
(mdk/ray)