Dilaporkan karena penistaan agama, Ade Armando dicecar 23 pertanyaan
Penyidik hingga kini mengantongi sekitar lima saksi ahli. Saksi itu didatangkan sendiri oleh kubu Johan.
Dosen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, Ade Armando menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (23/6). Dalam pemeriksaan ini, 23 pertanyaan dilayangkan penyidik kepada pria yang mendapat banyak kritikan setelah dirinya menulis 'Allah Bukan Orang Arab' di akun Facebook miliknya ini.
"Sudah selesai (pemeriksaannya). Ada 23 pertanyaan," kata Ade di Polda Metro Jaya, Kamis (23/6).
Ade mengungkapkan justru bukan kalimat Allah Bukan Orang Arab yang dipermasalahkan, melainkan kalimat yang tertulis bahwa 'Allah tentu senang ayat-ayat Alquran dibaca dengan gaya Minang, Jawa dan seterusnya'.
"Saya tak paham kenapa itu yang jadi persoalan. Justru pernyataan saya datang sebagai respon dari Menteri Agama soal festival baca Alquran dengan Langgam Nusantara. Itu artinya bahkan pemerintah sendiri ingin mendorong kita untuk membaca Alquran yang berbasis pada kultur lokal. Jika ucapan saya dianggap menodai agama, maka gagasan penyelenggaraan festival itu juga menodai agama," ungkapnya.
Pemeriksaan kali ini pun, lanjut Ade, salah satunya bahwa penyidik mempertanyakan apakah dirinya pernah berhubungan dengan Johan Kahn, pria yang melaporkannya ini.
"Saya jawab pernah lewat Facebook. Namun dia jawab dengan tunggu saja panggilan dari kepolisian. Pernah ada upaya berbicara langsung dengan dia. Itu tahun lalu," paparnya.
"Nah untuk kasus ini kenapa lama? Karena mereka harus mencari saksi ahli untuk mendukung atau tidak mendukung," tambahnya.
Dalam kasus ini, lanjut Ade, penyidik hingga kini mengantongi sekitar lima saksi ahli. Saksi itu didatangkan sendiri oleh kubu Johan.
"Mereka membenarkan tuduhan Johan. Itu kata polisi. Polisi mengatakan hari ini saya diundang untuk mendengarkan seperti apa versi saya. Menjalankan kewajiban untuk menindaklanjuti," ujarnya.
Disinggung apakah ada rasa khawatir dalam kasus ini, Ade tak menepisnya. Namun dia tegaskan bahwa jika memang apa yang dilakukannya menodai agama, maka hal yang sama juga dilakukan oleh Menteri Agama.
"Saya bilang jika ucapan saya dianggap menodai agama, maka gagasan penyelenggaraan festival itu juga menodai agama. Yang dibilang Johan Kahn itu, semacam berseberangan sepenuhnya dengan konsep Islam Nusantaranya Pak Jokowi. Saya masuk kubu itu, kubu yang percaya Islam itu harus berbasis pada kebudayaan lokal," ucapnya.
"Dalam hal ini khawatir ada, tapi saya yakin akal sehat kita akan menang," tutupnya.