Diminta Megawati, Jokowi Segera Cari Pengganti Ma'ruf dan Mahfud di BPIP
Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera mencari pengganti Ma'ruf Amin dan Mahfud MD di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hal ini dilakukan Jokowi merespons Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri yang menagih dua anggota baru pengganti Ma'ruf dan Mahfud.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera mencari pengganti Ma'ruf Amin dan Mahfud MD di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hal ini dilakukan Jokowi merespons Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri yang menagih dua anggota baru pengganti Ma'ruf dan Mahfud.
"Insyaallah segera diisi dengan tokoh yang sesuai dengan apa yang diperlukan," ucap Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta Kamis (5/12/2019).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi bukti bahwa Ganjar dan Jokowi terbiasa blusukan? “Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,” kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
Ma'ruf Amin dan Mahfud MD dulunya adalah anggota Dewan Pengarah BPIP. Namun, Ma'ruf kini menjabat Wakil Presiden sementara Mahfud diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
"Ini hak prerogatif presiden. Memang kemarin setelah Bu Mega minta, langsung dipertimbangkan oleh presiden," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa respons cepat ini dikarenakan Jokowi menganggap BPIP merupakan ujung tombak pembinaan dan implementasi Pancasila di Indonesia. Fadjroel mengaku tak mengetahui apakah Mega juga ikut memberikan masukan terkait sosok pengganti Ma'ruf dan Mahfud.
"Mungkin ada masukan secara pribadi tapi saya tidak mengetahui," ucap Fadjroel.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri meminta agar Jokowi segera mengangkat pengganti Ma'ruf Amin dan Mahfud MD. Megawati mengatakan, personel di BPIP menjadi berkurang setelah keduanya diangkat sebagai Wapres dan Menko Polhukam.
Untuk itu, dia kembali mengingatkan Jokowi segera mencari pengganti untuk menggantikan posisi keduanya.
"Sampai hari ini belum ada penggantinya. Saya berulang kali ingatkan beliau, kami masih kurang," kata Megawati dalam acara Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan, tugas BPIP sangat berat sebab memiliki beban untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di setiap masyarakat. Terlebih, ideologi Pancasila makin lama makin dibelok-belokkan.
"Tugas yang diberikan ke kami sangat berat sekali karena punya beban bagaimana ideologi pancasila itu yang sebenarnya sudah ada di dalam sanubari kita, tapi karena perjalanan waktu pancasila itu dapat dikatakan dibelak-belokkan," ucap Mega.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)