Dinkes Garut Tunggu Hasil Komda KIPI Jabar Soal Warga Meninggal Setelah Divaksinasi
Dinkes Garut menyatakan telah melaksanakan vaksinasi sesuai prosedur termasuk dalam tahapan skrining. Saat itu, dokter yang melakukan skrining menyatakan bahwa Ijah dinyatakan lolos dan bisa divaksinasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini belum mengetahui penyebab meninggalnya Ijah Hodijah (59) pasca vaksinasi Covid-19. Kasus tersebut saat ini masih dalam tahap observasi yang dilakukan oleh Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Jawa Barat (Jabar).
"Kita belum ada (terima) hasilnya dari Komda KIPI Provinsi Jawa Barat,” kata Leli, Jumat (15/10).
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
Leli menjelaskan bahwa dari kronologi yang diterima pihaknya, Ijah diketahui divaksinasi Covid-19 pada Kamis (7/10). Di hari Sabtu (9/10), Ijah merasakan nyeri di bagian dada.
“Minggu (10/10) Ijah dibawa ke rumah sakit, lalu Senin (11/10) pulang paksa, kemudian malamnya meninggal dunia. Namun hingga saat ini hasil dari Komda KIPI Jabar belum kita terima, termasuk terkait nyeri dadanya dari mana, masih diobservasi. Rumah sakit juga belum bisa menentukan karena apa,” jelasnya.
Untuk prosedur vaksinasi, menurut Leli, petugas sudah melakukan semuanya sesuai prosedur, termasuk dalam tahapan skrining. Saat itu, dokter yang melakukan skrining menyatakan bahwa Ijah dinyatakan lolos dan bisa divaksinasi.
“Terlepas dari dia jujur atau tidak, kita tak tahu. Tapi berdasarkan pemeriksaan, dia lolos (bisa divaksinasi Covid-19),” ungkapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, menurut Leli masyarakat tidak perlu takut divaksinasi Covid-19. Ia menyebut bahwa mereka yang sehat setelah divaksinasi lebih banyak.
Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. “Kejadian ini hanya 0,000 berapa persen. Kita juga ligat efeknya, kasus Covid-19 sangat menurun. Jadi tentunya tidak usah takut divaksinasi karena vaksin ini lebih banyak manfaatnya. Ini juga belum ada hasil apakah efek vaksin, atau dia punya riwayat penyakit sebelumnya,” tutup Leli.
Sebelumnya, Ijah Hodijah (59) warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebelum meninggal, dia sempat mengalami gejala dan mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan.
Kakak ipar Ijah, Ai Karwati menuturkan, adiknya meninggal dunia pada Senin (11/10) malam. Adiknya divaksinasi pada Kamis (7/10) di kantor Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dia menceritakan kronologinya. Pada Jumat (8/10), Ijah sempat dibawa berobat. Namun kondisinya tidak membaik. Ijah sempat mengalami sesak dan step. Pada Minggu (10/10) siang, Ijah tidak sadarkan diri. Keluarga membawanya lalu ke rumah sakit swasta. Hingga Senin (11/10) tidak ada perubahan. Masih tidak sadarkan diri.
"Akhirnya dibawa pulang ke rumah. Malamnya, sekitar pukul 23.30 meninggal dunia," kata Ai.
Baca juga:
Kemenkes Minta ITAGI Teliti Vaksin Covid-19 Terbaik untuk Booster
Tinjau ke Surabaya, Kapolri Minta Layani Masyarakat Vaksin Door To Door
Kejar Target Vaksinasi, Kapolri dan Panglima TNI Gandeng PCNU Banyuwangi
Demi Vaksin, Warga India Sampai Rela Menginap di Jalur Antrean
Genjot Vaksinasi Covid-19, Dinkes Kabupaten Boyolali Jemput Bola ODGJ
Menkes Pastikan Akses Vaksinasi Covid-19 untuk Warga Suku Baduy
Vaksinasi dan Kolaborasi Kebijakan Lintas Negara Kunci Bangkit dari Krisis