Dirjen KA pantau langsung pelaksanaan angkutan lebaran 2017
Tujuan pertama, Prasetyo dan tim melaksanakan monitoring Angkutan Lebaran 2017 di Sumatera Utara dengan memeriksa kesiapan beberapa KA yang akan diberangkatkan dari Stasiun Medan.
Sejak tanggal 15 Juni 2017 yang lalu, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono dan seluruh jajarannya di Direktorat Jenderal Perkeretaapian memantau langsung pelaksanaan Angkutan Lebaran 2017 di berbagai daerah.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin aspek keselamatan perjalanan KA dengan memantau titik-titik rawan dan perlintasan sebidang serta berkoordinasi dengan berbagai pihak antara lain Pemerintah Daerah dan jajaran PT Kereta Api Indonesia (Persero) agar pelaksanaan Angkutan Lebaran 2017 berjalan dengan aman, lancar dan terkendali.
Tujuan pertama, Prasetyo dan tim melaksanakan monitoring Angkutan Lebaran 2017 di Sumatera Utara dengan memeriksa kesiapan beberapa KA yang akan diberangkatkan dari Stasiun Medan dan diakhiri dengan berbuka puasa bersama jajaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara dan PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara.
Senin, 19 Juni 2017, Prasetyo melanjutkan perjalanan ke Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat. Di sana, Prasetyo berkunjung ke kantor Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat dan sampaikan pengarahan dalam rangka penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke Stasiun Padang dan diakhiri dengan berbuka puasa bersama jajaran Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat dan PT. Kereta Api Indonesia Divre II Sumatera Barat.
Perjalanan dilanjutkan ke Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Prasetyo meninjau stasiun paling ujung barat wilayah Daop I yaitu Stasiun Merak pada hari Jumat, 23 Juni 2017. Setelah koordinasi dengan Kepala Stasiun dan memantau penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017 di sana, dengan menggunakan KA Krakatau melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Cirebon. Dalam perjalanan ke Cirebon, Prasetyo menyempatkan mewawancarai mengenai pelayanan moda KA dan berfoto bersama dengan beberapa penumpang KA.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
-
Bagaimana Kementerian ATR/BPN berencana untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Kementerian KKP? Kerja sama tersebut di antaranya berkaitan dengan pendaftaran dan pemeliharaan data tanah; pelaksanaan Reforma Agraria; integrasi Rencana Tata Ruang darat dan laut; hingga pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Setibanya di Stasiun Cirebon yang merupakan wilayah Daop III, Prasetyo langsung memeriksa beberapa fasilitas di stasiun tersebut. Setelah melaksanakan sholat Ied, dengan menggunakan KA Kertajaya, Prasetyo dan tim kembali melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Semarang Tawang. Dalam perjalanan, Prasetyo juga mewawancarai penumpang KA mengenai pelayanan KA dan mensosialisasikan program Angkutan Motor Gratis dengan moda KA.
Di Stasiun Semarang Tawang, Prasetyo mengunjungi pos keamanan dan menyapa petugas yang sedang bertugas, sambil mengingatkan untuk selalu waspada dalam bertugas untuk menjaga keamanan penyelenggaraan Angkutan Lebaran di stasiun tersebut. Prasetyo pun bahkan mampir sejenak ke mobil kesehatan yang disiagakan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah untuk memeriksakan tekanan darah.
Keesokan harinya, Prasetyo dan tim melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta yang merupakan wilyah Daop VI. Setibanya di Stasiun Tugu Yogyakarta, didampingi Kepala Daop VI dan Kepala Stasiun, Prasetyo memeriksa berbagai fasilitas di stasiun tersebut, antara lain fasilitas penjualan tiket, ruang tunggu, dan fasilitas ramp untuk penumpang difable.
Di stasiun tersebut, Prasetyo pun sempatkan menyapa beberapa pemudik yang sedang menunggu waktu boarding. Hal ini pun dilakukan saat melakukan peninjauan di Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Solo Balapan.
Selasa, 27 Juni 2017, saat pemantauan di wilayah Daop V Purwokerto, selain meninjau fasilitas di Stasiun Purwokerto, Prasetyo meninjau beberapa lokasi lain yaitu fasilitas pemutar lokomotif, perlintasan sebidang JPL 360 di Jl. Jenderal Sudirman Purwokerto yang berlokasi di jalan provinsi dan perlintasan sebidang JPL 363 A Tanjung yang berlokasi di jalan nasional. Prasetyo menyampaikan kepada petugas penjaga untuk selalu meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan dalam bertugas dan adanya wacana penutupan perlintasan sebidang JPL 360.
Di lokasi berbeda, tim Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang terdiri dari 4-5 orang juga melaksanakan pemantauan terhadap sarana dan prasarana serta Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perkeretaapian selama penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017. Tim melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi titik-titik rawan baik rawan longsor, rawan banjir, rawan pelemparan, dan beberapa lokasi perlintasan sebidang yang sering mengalami kecelakaan dengan pengguna jalan raya.
Tim juga memeriksa kelengkapan tanda kecakapan dari petugas berupa smartcard untuk masinis, kondektur, petugas Pengendali Perjalanan Kereta Api (PPKA) bahkan hingga petugas penjaga pintu perlintasan. Hasil peninjauan tim disampaikan pada saat rapat evaluasi harian bersama jajaran PT. Kereta Api Indonesia (Persero) guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Prasetyo dan tim direncanakan akan meninjau beberapa lokasi lain seperti Madiun, Surabaya dan Bandung. Pemantauan ini dilaksanakan sebagai bentuk aktif Ditjen Perkeretaapian dalam rangka menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api. Hal ini sesuai dengan fokus kerja Kementerian Perhubungan terutama pada Masa Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2017 ini yaitu terwujudnya ‘zero accident’ sehingga para pemudik dapat melaksanakan perjalanan hingga mencapai tempat tujuan dan kembali dengan selamat.