Diserang Dua Pria Bersenjata Tajam, Warga Garut Tewas
Seorang pemuda warga Desa Najaten, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Herdi (26), diserang dua pria bersenjata tajam. Dia meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Seorang pemuda warga Desa Najaten, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Herdi (26), diserang dua pria bersenjata tajam. Dia meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Kapolsek Cibalong AKP Saef Balya mengatakan bahwa Herdi dikeroyok pada Kamis (25/11) malam sekitar pukul 22.00. Lokasi pengeroyokan berada di jalan pertigaan Kampung Ciheulang, Desa Najaten, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
"Korban Herdi ini diketahui merupakan warga Sukahurip dan diketahui sedang ada di lokasi kejadian. Awal pemicu kejadiannya seperti apa masih dalam pendalaman, namun memang korban dianiaya oleh dua orang menggunakan senjata tajam jenis golok," kata Saef, Jumat (26/11).
Saef mengungkapkan, Herdi mengalami luka terbuka di kepala selebar 20 sentimeter, pada bagian punggung tembus ke leher belakang kanan 25 sentimeter, dan di sikut kiri 12 sentimeter. Dia meninggal dunia di mobil polisi dalam perjalanan menuju RSUD Pameungpeuk.
Berdasarkan keterangan saksi yang ada di lokasi kejadian, lanjut Saef, aksi penganiayaan itu dilakukan dua orang. Keduanya diduga sebagai warga Tasikmalaya. "Aksi penganiayaan itu dilakukan bersama-sama di muka umum," ungkapnya.
Kedua orang itu langsung melarikan diri seusai menganiaya Herdi. Pihak kepolisian masih memburu kedua pelaku yang sudah dikantongi identitasnya itu.
"Untuk jenazah Herdi sudah dibawa oleh keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan," tutup Saef.
Baca juga:
Beredar Petisi Minta Pembunuh Ibu dan Bayi di Kupang Ditangkap dan Dihukum Mati
Rampok dan Bunuh Tetangga, Pria di Medan Divonis Penjara Seumur Hidup
Polisi Siapkan Trauma Healing Anak yang Nyaris Dibunuh Ayahnya di Gresik
Kabur Usai Bunuh Anak Tiri Pakai Baskom, Deni Ditangkap Karena Begal Motor
Lagi Cari Penumpang di Jembatan Ampera, Sopir Angkot Ditusuk hingga Tewas