Ditagih Utang Rp500 Ribu, Pasutri di Makassar Bunuh Lansia Lalu Buang Mayatnya
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar menangkap pasangan suami istri (pasutri) berinisial DT (40) dan DF (27). Mereka diduga membunuh seorang lanjut usia (lansia) bernama Daeng Nillang (67) saat korban menagih utang sebesar Rp500 ribu.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar menangkap pasangan suami istri (pasutri) berinisial DT (40) dan DF (27). Mereka diduga membunuh seorang lanjut usia (lansia) bernama Daeng Nillang (67) saat korban menagih utang sebesar Rp500 ribu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Reonald TS Simanjuntak mengatakan, pihaknya masih mendalami lebih jauh motif kedua pelaku membunuh korban. "Kita masih kembangkan soal motifnya, apakah masuk pembunuhan berencana atau tidak," kata dia kepada wartawan, Jumat (1/7).
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
Selain mengamankan kedua terduga pelaku, kata Reonald, pihaknya juga menemukan perhiasan milik korban.
Korban Hilang sejak 30 Mei 2022
Sementara Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tamalate Komisaris Polisi (Kompol) Irwan Tahir menjelaskan, awalnya Daeng Nillang dilaporkan keluarganya hilang sejak beberapa hari lalu. Setelah menerima laporan, petugas melakukan penyelidikan.
"Dan akhirnya kami temukan Daeng Nillang dalam kondisi sudah meninggal dunia. Korban sebelumnya hilang sejak 30 Mei 2022," tuturnya.
Irwan menjelaskan jasad Daeng Nillang ditemukan di wilayah Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (1/7) pukul 02.30 Wita. Jasadnya ditemukan dalam sebuah karung yang dibuang di semak-semak.
Pelaku Emosi Anaknya Jatuh
Sementara pelaku pembunuhan, DF mengakui jika dirinya menikam Daeng Nillang dengan sebilah pisau dapur. Dia mengaku tega menikam karena jengkel setelah korban mendorong anaknya saat menagih utang.
"Dia datang ke rumah menagih utang Rp500 (ribu). Tapi dia mendorong anak saya sampai terjatuh dari ayunannya," kata dia.
Saat itu, DF mengaku langsung marah dan mengambil sebilah pisau. Saat itulah, DF menikamkan pisau dapur tersebut ke tubuh korban.
"Saya lupa itu berapa kali, tidak lebih lima," kata Dian.
Setelah korban meninggal dunia, suami pelaku berinisial DT membantu istrinya. DT membungkus korban dengan karung putih dan membuangnya.
"Suamiku yang buang korban pakai motor ditaruh di depan, malam-malam itu pergi membuang," ungkap Dian.
Selain itu, pelaku juga membuang sejumlah barang berharga milik korban, seperti handphone, uang dan emas.
"Semua itu saya bungkus dalam kantong plastik. saya buang semua, saya tidak tahu," ucapnya.
(mdk/yan)