Ditegur Istri Main HP, Ayah di Serdang Bedagai Aniaya Putri & Cucu Pakai Pisau Sawit
Berdasarkan informasi dihimpun, penganiayaan itu dilakukan Supomo (45), warga Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai. Akibat tindakan laki-laki ini, anak tirinya, Siska (40), dan cucu tirinya, RZ (5), mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya.
Seorang pria di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, gelap mata hanya karena kesal ditegur istrinya saat main handphone. Dia melukai anak dan cucu tirinya menggunakan egrek, pisau pemotong sawit.
Berdasarkan informasi dihimpun, penganiayaan itu dilakukan Supomo (45), warga Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai. Akibat tindakan laki-laki ini, anak tirinya, Siska (40), dan cucu tirinya, RZ (5), mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" ditayangkan? Sinetron legendaris "Ganteng-Ganteng Serigala" yang tayang pada rentang waktu 2014-2015 telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam industri hiburan Indonesia.
"Peristiwa ini terjadi di rumah korban di Dusun Amal, masih desa yang sama, pada Sabtu (15/8),” kata Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Robinson Simatuopang, Senin (17/8).
Robinson memaparkan, kejadian itu berawal saat Supomo cekcok dengan istrinya, Mariani (60). "Cekcok terjadi setelah Mariani menegur pelaku yang sering main handphone, seolah tidak menghargainya,” ujar dia.
Cekcok itu berhenti setelah Supomo mengambil handphone Mariani dan membantingnya. Dia kemudian pergi ke warung tuak. Sekitar pukul 19.00 Wib, Supomo pulang ke rumah. “Tapi dia tidak menemukan istrinya,” jelas Robinson.
Pria itu mencari ke rumah tetangganya, Welas (67). Mariani ternyata ada di sana. Mereka pun bertengkar. Keduanya kemudian sama-sama meninggalkan lokasi itu.
Supomo ternyata pulang ke rumah untuk mengambil egrek, alat untuk memanen buah kelapa sawit. Dia kemudian kembali ke rumah Welas untuk mencari Mariani. Namun perempuan itu sudah tidak ada di sana.
Dalam perjalanan pulang, Supomo yang masih emosi mendapati anak dan cucu tirinya di teras rumah mereka di Dusun Amal. "Pelaku melakukan pembacokan terhadap Siska dan anaknya secara membabi buta, menggunakan egrek sawit," ujar Robinson.
Akibat serangan itu, Siska mengalami luka robek di leher belakang dan juga di kedua lengan. Sementara RZ mengalami luka robek pada kepala bagian atas dan belakang telinga kanan, luka gores di pipi kanan, dan patah tulang dan luka robek di lengan kanan bawah.
Aksi membabi buta Supomo akhirnya dihentikan masyarakat. Dia bahkan dihakimi hingga mengalami luka robek di lengan kanan dan kiri dan robek pada bagian pelipis kanan.
“Kedua korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara tersangka kita amankan ke Satreskrim Polres Serdang Bedagai, guna pemeriksaan lebih lanjut,” tutup Robinson.
(mdk/gil)