Ditinggal tarawih, 150 pondok di Pesantren Darussalam terbakar
Seluruh kitab dan peralatan masak dan tempat tidur milik para santri habis terbakar.
Sedikitnya 150 pondok santri atau rangkang di Pesantren Darussalam, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan hangus terbakar, Kamis malam (23/6). Untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Sekretaris Umum Pesantren Darussalam Abi Hidayat M Wally mengatakan, musibah tersebut terjadi pada pukul 22. 05 WIB, saat ribuan jemaah sedang menunaikan salat tarawih.
"Kami prediksi jumlah pondok yang hangus terbakar sebanyak 150 unit. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun seluruh kitab dan peralatan masak dan tempat tidur milik para santri habis terbakar," kata Wally di Tapaktuan, Jumat (24/6). Demikian tulis Antara.
Saat kebakaran terjadi, ribuan jemaah salat tarawih sempat panik dan berhamburan keluar untuk memadamkan api. Ribuan warga sekitar berbondong-bondong ke lokasi musibah untuk membantu pemadaman dengan cara bahu membahu dengan menggunakan ember.
"Kami belum tahu penyebabnya, karena api dengan tiba-tiba saja berkobar dan membakar pondok-pondok yang jaraknya saling berdekatan. Yang pasti api berhasil dipadamkan sekitar pukul 23.15 WIB setelah datang mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Aceh Barat Daya," katanya.
Tarmizan, salah seorang warga Blang Poroh di lokasi kejadian mengatakan, mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi sekitar pukul 22.35 WIB atau setengah jam berjalannya kebakaran, sehingga apapun yang ada dalam pondok santri tidak bisa diselamatkan.
"Api berhasil dipadamkan setelah datang tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Aceh Barat Daya, sedangkan mobil pemadam Aceh Selatan tiba di lokasi setelah api mulai padam. Tidak salah juga karena mereka jauh, sementara Abdya dekat dengan lokasi musibah," katanya.
Dia mengaku saat bulan Suci Ramadan ini, santri di Pesantren Darussalam itu sebagian sedang berlibur. Sementara, pondok-pondok tersebut digunakan sebagai tempat tinggal anggota jemaah yang melaksanakan sulok (tarikat) selama satu bulan.
"Sebagian santri libur pada saat bula puasa, jadi pondoknya dimanfaatkan oleh masyarakat yang sulok. Tiap-tiap Ramadan ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air mengikuti sulok selama satu bulan penuh," katanya.
Kepala Bidang Bantuan pada Dinas Sosial Aceh Selatan, Amir Hasan yang ditemui di lokasi kebakaran mengatakan bahwa pihaknya dengan segera mendirikan tenda sebagai tempat tinggal para santri dan menyalurkan bantuan tanggap darurat.
"Kita sudah dirikan tenda darurat sebagai tempat tinggal jemaah yang sedang sulok dan sekaligus kita salurkan bantuan masa panik," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab kebakaran.