Dituduh buat laporan palsu, Badrodin tantang bertemu Indra Azwan
Badrodin menilai dirinya justru mengakomodasi pengaduan Indra untuk mengusut pelaku tabrak lari yang menewaskan anaknya.
Indra Azwan, warga Malang mendatangi gedung DPR, Senin (16/3), guna menyampaikan surat kepada Komisi III. Surat tersebut adalah dokumen perkara yang ditangani Badrodin untuk kasus tabrak lari tahun 1993 yang dilakukan Kompol Joko Sumantri dan menewaskan Rifki Andika.
Rifki adalah putra kandung Indra, dan Badrodin menangani perkara tersebut pada 2010 saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Indra menuding Badrodin berbohong dalam laporan yang ditujukan kepada Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum terkait perkara tabrak lari tersebut.
Kasus ini baru dibawa ke pengadilan tahun 2008 dan Joko diputus bebas karena kasus dianggap kedaluwarsa.
Ditemui di Kantor Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Badrodin membantah telah membuat laporan palsu. Badrodin justru menilai dirinya telah membantu Indra menangani kasus tabrak lari tersebut.
"Itu kan kasus tahun 1993, saya membantu dia kok dibilang berbohong, gimana? Kan sudah diselesaikan, kok dituduh bohong, apanya yang bohong?" ujar Badrodin, Selasa (17/3).
Badrodin mengatakan dia justru mengakomodasi pengaduan Indra untuk mengusut pelaku tabrak lari yakni Kompol Joko. Badrodin heran sikapnya tersebut malah dipermasalahkan.
"Saya akomodasi apa pengaduannya dia, apa masalahnya, mari kita selesaikan, pertemuan orang-orangnya kok saya dituduh bohong," ujarnya.
Badrodin bahkan mengaku siap dipertemukan dengan Indra jika kasus tersebut menjadi pertanyaan dalam uji kelayakan dan kepatutan sebagai Kapolri di DPR.
"Hadirkan saja, sekarang pun dihadirkan tidak masalah bagi saya," ujar Badrodin.