Divonis 7 tahun penjara, Fredrich ajukan banding dan ancam laporkan hakim ke KY
Divonis 7 tahun penjara, Fredrich ajukan banding dan ancam laporkan hakim ke KY. Fredrich menuding majelis tidak profesional dengan menyalin pertimbangan dari jaksa penuntut umum pada KPK. Perbuatan itu menjadi alasan bagi pengacara yang viral atas pernyataan bakpao untuk melaporkan majelis hakim ke Komisi Yudisial.
Fredrich Yunadi tak terima divonis pidana penjara tujuh tahun atas perbuatannya merintangi penyidikan korupsi e-KTP oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Fredrich mengajukan langkah hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
"Yang mulia kami hari ini juga buat nota banding," ujar Fredrich sesaat setelah vonis dibacakan oleh Hakim Saifuddin Zuhri, Kamis (28/6).
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Kapan Frederik Kiran diwisuda? “Kemarin, wisuda Kiran Sekolah Sevenoaks, angkatan 2024, hari kelulusan,” tulis Kartika di akun Instagram pribadinya.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Yulianto menjadi Agen BRILink? Agen BRILink milik Yulianto yang bernama Nida Cell ini letaknya berada persis di samping lapangan olahraga Rambeanak. Letaknya yang strategis membuat usaha kelontongnya ini banyak dikenal pelanggan. Tak heran kalau banyak pelanggan yang merasa terbantu dengan adanya Agen BRILink Nida Cell ini, khususnya bagi masyarakat di sekitaran Desa Rambeanak. Agen BRILink milik Yulianto ini sudah berjalan sejak tahun 2016.
Mantan kuasa hukum Setya Novanto itu menuding majelis tidak profesional dengan menyalin pertimbangan dari jaksa penuntut umum pada KPK. Perbuatan itu menjadi alasan bagi pengacara yang viral atas pernyataan bakpao untuk melaporkan majelis hakim ke Komisi Yudisial.
"Saya bisa buktikan apa yang disampaikan majelis hakim, apa yang disampaikan jaksa, 100 persen bukan 99 persen, itu copy paste. Itu pelanggaran, akan langsung saya laporkan ke KY (Komisi Yudisial)," ujarnya seusai persidangan.
Tidak berhenti menuding majelis hakim menjiplak pertimbangan jaksa, Fredrich terus melancarkan kekesalannya dengan mengatakan bahwa majelis hakim seperti tanpa daya jika berhadapan dengan KPK, sebagai lembaga yang memiliki lex specialist.
Mantan kuasa Budi Gunawan itu juga menyesali sikap Saifuddin Zuhri sebagai ketua majelis hakim yang tak menunjukan sikap independen selama memimpin persidangan perkara dirinya. Bahkan menurut Fredrich pernyataan ketua Majelis Hakim menyesatkan terkait sistem konstitusi yang dianut Indonesia.
"Yang saya sesalkan bagaimana seorang majelis hakim yang cukup senior, bekas ketua dari Gresik ketua majelisnya mengatakan bahwa Indonesia dua konsitusinya, saya akan bicara dengan komisi III, bicara dengan teman-teman apakah ikhlas konsitusinya diubah karena pendapat berapa orang ini," ujarnya.
Vonis majelis hakim yang dijatuhkan kepada Fredrich sedianya lebih ringan ketimbang tuntutan jaksa penuntut umum pada KPK. Fredrich dituntut 12 tahun penjara denda Rp 600 juta
Dalam putusan tersebut majelis hakim mencantumkan hal hal yang memberatkan terhadap mantan kuasa hukum Setya Novanto itu yakni tidak berterus terang dan mengakui perbuatannya, tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi, ia juga kerap kali mencari-cari kesalahan saksi.
Fredrich juga menunjukan sikap dan tutur kata kurang sopan selama persidangan. Sementara hal yang meringankan adalah Fredrich belum pernah dihukum dan masih memiliki tanggungan.
Sidang perkara yang menyeret Fredrich Yunadi berlangsung cukup alot sejak pembacaan surat dakwaan hingga tuntutan. Pengacara yang sempat viral atas pernyataan bakpao itu menentang sejak awal dakwaan jaksa penuntut umum pada KPK yakni melakukan perintangan penyidikan Setya Novanto dalam perkara korupsi proyek e-KTP.
Fredrich melakukan upaya perintangan diantaranya memesan kamar inap rumah sakit Medika Permata Hijau, sebelum kecelakaan mobil Setya Novanto terjadi, Kamis (16/11). Padahal, mantan Ketua DPR itu harus memenuhi panggilan penyidik KPK atas kasus korupsi e-KTP.
Selama di rumah sakit Medika Permata Hijau, Fredrich juga bertindak tidak kooperatif dengan mengusir tim satuan tugas KPK. Sementara sikap berbeda diberikan Fredrich terhadap kumpulan orang diduga simpatisan Novanto.
Ia pun divonis melanggar Pasal 21 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca juga:
Jalani sidang putusan, Fredrich Yunadi tebar senyuman
Terbukti merintangi penyidikan e-KTP, Fredrich Yunadi divonis 7 tahun
Bacakan pembelaan, Fredrich Yunadi ungkap kekecewaannya terhadap majelis hakim
Fredrich Yunadi tuding JPU KPK memalsukan 65 barang bukti
Hari ini, nasib Fredrich Yunadi bakal diputuskan hakim Pengadilan Tipikor
Drama Fredrich Yunadi selama sidang seret hantu gunung & sumpah pocong
Jaksa sibuk main ponsel, Fredrich ogah bagikan salinan pleidoi