Djarot kritik aksi 'Kita Indonesia' penuh bendera partai di CFD
Djarot kritik aksi 'Kita Indonesia' penuh bendera partai di CFD. Dalam acara CFD pagi tadi di wilayah Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang bertemakan 'Kita Indonesia', terlihat bendera Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendominasi acara itu.
Aksi 'Kita Indonesia' di Bundaran Hotel Indonesia diwarnai pengibaran sejumlah bendera partai. Padahal sesuai Pergub DKI, acara car free day tak boleh digunakan untuk aksi politik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, sudah tahu akan ada pengibaran atribut partai. Karena itu PDIP tak mau ikut dalam aksi 'Kita Indonesia'.
"Tadi juga saya baca komentar Plt Gubernur (Soni), dia agak kecewa karena melanggar kesepakatan. Kalau kami PDI Perjuangan memang tidak ikut. Kami tahu kalau itu enggak boleh. Pasti akan seperti itu (dilarang)," kata Djarot di Rusunami Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (4/12).
Djarot mengatakan, apa bila dia masih berdinas, maka dirinya akan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Panitia tak melaksanakan kegiatan sesuai dengan kesepakatan untuk bersih dari atribut politik.
"Kalau misalnya itu dibiarkan begitu, ya nanti semuanya begitu. Kan sudah ada kesepakatan tidak ada atribut macam-macam," tegas Djarot.
Meskipun demikian, Djarot bersyukur tak ada atribut Pilkada DKI Jakarta 2017 di acara tersebut. Djarot juga mengapresiasi acara lantaran ada satu semangat membangun persatuan, kesatuan dan kebhinekaan serta negara pancasila.
"Tapi yang juga penting adalah ada satu semangat membangun persatuan dan kesatuan kebhinekaan. Negara Pancasila. Jadi kalau melihat sesuatu yang imbang," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam acara CFD pagi tadi di wilayah Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang bertemakan 'Kita Indonesia', terlihat bendera Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendominasi acara itu.