Dokter Reisa Paparkan Survei BPS: 82,5 Persen Warga Tinggalkan Transportasi Umum
Dalam survei BPS, 82,5 persen responden memilih menghindari menggunakan transportasi umum. Termasuk transportasi berbasis aplikasi. Sedangkan 4,75 persen tidak sering menggunakan transportasi umum. Sisanya 12,73 persen mengaku masih menjadikan transportasi umum sebagai kendaraan utama dalam bepergian.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan dan Penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan hasil survei Sosial Demografi Dampak Covid-19. Survei ini dirilis Badan Survei Statistik (BPS) pada 1 Juni 2020 dan bisa dilihat di website bps.go.id.
Dalam survei tersebut, 82,5 persen responden memilih menghindari menggunakan transportasi umum. Termasuk transportasi berbasis aplikasi. Sedangkan 4,75 persen tidak sering menggunakan transportasi umum. Sisanya 12,73 persen mengaku masih menjadikan transportasi umum sebagai kendaraan utama dalam bepergian.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Bagaimana tidak, di balik kematian mendadak dokter Aulia ternyata ada tindak pembullyan yang dialami oleh mendiang.
-
Apa yang dilakukan oleh Nasya baru-baru ini? Gadis cantik ini baru saja menyelesaikan kuliahnya.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani dalam pemotretan ini? Dalam sebuah pemotretan yang menampilkan elegansi dan kehangatan, Nia Ramadhani menunjukkan betapa dekatnya dia dengan keluarga Bakrie.
-
Siapa yang melakukan pemalakan terhadap Dokter Aulia Risma? Kemenkes RI mengatakan ada dugaan dokter Aulia Risma harus mengeluarkan uang dengan jumlah besar di luar biaya pendidikan resmi. Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
"Sebanyak 82,5 persen responden memilih opsi selain transportasi umum, namun hanya 38,11 persen yang menjaga jarak," ujar Reisa saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (1/7).
Reisa merasa cukup prihatin sekaligus khawatir. Dari 12,73 persen masyarakat yang masih menggunakan transportasi umum, hanya 38,11 persen saja yang sudah bisa menerapkan social distancing atau menjaga jarak. Setidaknya satu meter dari orang lain. Sebanyak 33,11 persen mengaku jarang menerapkan social distancing, dan 26,11 persen masih belum melakukan jaga jarak.
Dokter Reisa kembali memaparkan tujuh protokol kesehatan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi umum agar tetap menerapkan social distancing maupun physical distancing. Protokol tersebut dirumuskan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan untuk melindungi pergerakan masyarakat.
Pertama, setiap orang harus memastikan dirinya dalam kondisi yang sehat sebelum naik transportasi umum. Jika mengalami gejala seperti demam, batuk pilek atau nyeri tenggorokan, dokter Reisa meminta agar masyarakat tetap di rumah.
Kedua, gunakan kendaraan umum yang jumlah penumpangnya terbatas. Ketiga, wajib gunakan masker selama dalam perjalanan. Keempat, menjaga kebersihan tangan dengan sering cuci tangan atau memakai hand sanitizer. Kelima, hindari menyentuh area wajah. Keenam tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Terakhir gunakan face shield jika berada di keramaian.
Dokter Reisa menyadari sulitnya meninggalkan transportasi umum sepenuhnya di era new normal ini. Karena tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi. Selain itu dia juga mengatakan bahwa transportasi umum memang lebih ramah lingkungan karena mengurangi polusi.
Sebisa mungkin, walaupun menggunakan transportasi umum, dia berharap masyarakat tetap bisa aman dari Covid-19. "Kita harus disiplin supaya tetap produktif dan aman dalam masa adaptasi ini," tutupnya.
Kondisi Jalanan Jakarta Berangsur Normal
Arus kendaraan pribadi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di Jakarta hampir sama dengan masa normal. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat ini kendaraan mengaspal di ibu kota sudah 96 persen dari masa normal.
Penggunaan kendaraan bermotor roda dua memiliki porsi sebesar 72,8 persen, disusul kendaraan roda empat dengan jumlah 26,5 persen. Kendaraan berat yaitu bus ataupun truk dengan jumlah 0,7 persen.
"Saat ini jumlah pengguna kendaraan pribadi di ibu kota sudah mendekati periode sebelum adanya pandemi, yaitu 96 persen," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Susilo Dewanto seperti dilansir dari Antara, Rabu (1/7).
Jumlah penggunaan kendaraan pribadi itu juga turut dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan beroperasinya transportasi-transportasi massal di Ibu Kota Jakarta seperti MRT Jakarta, TransJakarta dan LRT Jakarta.
"Masyarakat masih memiliki kekhawatiran untuk menggunakan angkutan umum," ujarnya.
(mdk/noe)