Doni Monardo: Kepatuhan Protokol Kesehatan Warga Jabar 'Sempat' di Posisi Terakhir
"Disiplin tidak bisa sendirian. Kalau kita disiplin kolektif lebih penting. patuh prokes adalah vaksin terbaik sebelum vaksin diberikan kita semua," imbuh Doni.
Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Doni Monardo menyoroti penambahan kasus Covid-19 yang berdampak pada okupansi rumah sakit di Jawa Barat. Selain itu, ada tren penurunan kepatuhan dari masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.
Pria yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menyebut okupansi rumah sakit di Jawa Barat sudah di atas 78 persen. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Angka ini menjadi perhatian kita semua, dari pemerintah pusat, presiden dalam arahannya mengingatkan daerah dan (pemerintah pusat) memberikan dukungan, jangan ada daerah yang kesulitan menyiapkan fasilitas kesehatan," terang dia di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung (28/12).
Sejauh ini, Kodam III Siliwangi sudah mengizinkan fasilitasnya untuk digunakan sebagai tempat perawatan pasien yang terpapar Covid-19 kategori tanpa gejala. Sehingga, rumah sakit bisa fokus menangani pasien yang bergejala sedang, berat hingga kritis.
Dari data yang ia terima, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Barat masih baik di angka 83 persen lebih, kasus aktif 15 persen, kematian 1,45 persen, lebih rendah dari tingkat nasional yang catatannya 2,98 persen.
Selain itu, Doni menyebut ada penurunan angka kepatuhan penggunaan masker dan jaga jarak di Jawa Barat dalam beberapa pekan terakhir. Informasi ini didapatkan melalui aplikasi yang dimiliki satgas Covid-19.
"Ketahuan mana daerah yang belum patuh. Bahkan, pada 9 desember lalu, (kepatuhan protokol kesehatan warga) Jabar pernah di posisi terakhir," kata dia.
Ia meminta pemerintah provinsi dan pemerintah daerah meningkatkan kemampuan pencegahan. Salah satu sarannya adalah mengaktifkan kembali posko di tengah masyarakat agar bisa mendeteksi aktivitas masyarakat di pasar, perkantoran, terminal hingga pemukiman.
"Disiplin tidak bisa sendirian. Kalau kita disiplin kolektif lebih penting. patuh prokes adalah vaksin terbaik sebelum vaksin diberikan kita semua," imbuh Doni.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku sudah memberikan kategori terhadap daerah mengenai kedisiplinan protokol kesehatan. Pemberlakuan jaga jarak paling tinggi ada di Kota Cimahi dengan 91 persen, paling rendah ada di Kabupaten Tasikmalaya dengan 41 persen.
Sedangkan dari kategori memakai masker di Subang paling tinggi dengan 86 persen, paling rendah di Kabupaten Pangandaran 55,4 persen. "Ini hasil monitoring dari 28 ribu petugas yang melaporkan. Di seluruh Indonesia itu rata-rata ada satu juta laporan per hari terkait indeks kepatuhan tersebut," kata dia.
Baca juga:
Langgar Protokol Kesehatan, Puluhan Tempat Usaha di Bandung Disegel
Banyak Pelanggaran Prokes Covid, Pemprov Jabar Perketat Pengawasan Libur Tahun Baru
Usut Kerumunan Megamendung, Bareskrim Periksa Rizieq Syihab di Sel Polda Metro
Kasus Covid-19 Semakin Tinggi, MUI Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Sleman Terapkan Minggu Tenang, Cegah Penyebaran Covid-19 Pasca Libur Akhir Tahun