Dosen Farmasi UGM Olah Limbah Cangkang Udang jadi Pestisida Ramah Lingkungan
Ronny menceritakan bahwa produk nanokitosan temuannya berawal dari keprihatinan terhadap penggunaan pestisida yang cukup tinggi untuk membasmi hama di perkebunan sayur dan buah daerah Ngablak, Kopeng, Jawa Tengah. Penggunaan pestisida dalam jumlah besar oleh petani ini dianggapnya berbahaya.
Peneliti dan dosen Pascasarjana Fakultas Farmasi UGM, Ronny Martien, menciptakan pestisida alami menggunakan bahan dari limbah cangkang udang dan kepiting. Pestisida alami ini diklaim lebih ramah lingkungan dan manusia dibandingkan dengan pestisida kimia yang kerap dipakai petani.
Ronny mengungkapkan, dalam cangkang kepiting dan udang terkandung senyawa kitin. Senyawa ini kemudian diubah oleh Ronny menjadi kitosan dalam ukuran nano partikel yang berwujud cair.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
Ronny menceritakan bahwa produk nanokitosan temuannya berawal dari keprihatinan terhadap penggunaan pestisida yang cukup tinggi untuk membasmi hama di perkebunan sayur dan buah daerah Ngablak, Kopeng, Jawa Tengah. Penggunaan pestisida dalam jumlah besar oleh petani ini dianggapnya berbahaya.
"Penggunaan pestisida dalam jumlah besar yang dilakukan para petani memang mampu mengurangi serangan hama perkebunan, tetapi ini berbahaya," ujar Ronny di Kantor Humas UGM, Jumat (11/1).
Melihat kondisi ini, Ronny tergerak untuk mencari solusi. Dia melakukan penelitian untuk menciptakan teknologi yang mampu melindungi tanaman dari kerusakan akibat serangan hama.
Karena telah lama menekuni kajian nanopartikel, muncul ide membuat nanokitosan guna melindungi tanaman dari hama.
"Bukan seperti pestisida yang membunuh hama, tetapi nanokitosan disemprotkan untuk melapisi (coating) tanaman sehingga melindungi dari serangan hama," urai pakar nanoteknologi ini.
Formula nanokitosan ini kemudian dinamai Dewaruci Chitosan. Produk ini kemudian diimplementasikan Ronny kepada petani di berbagai wilayah Indonesia antara lain di Kopeng, Tawangmangu, Kediri, dan Lombok Barat.
Dari hasil ujicoba, Dewaruci Chitosan hasil kembangan Ronny ini ramah lingkungan. Selain itu, mampu meningkatkan hasil panen.
Ronny menambahkan Dewaruci Chitosan juga bisa dimanfaatkan sebagai pengawet organik makanan. Misalnya, untuk mengawetkan buah, sayur, ikan maupun bahan pangan lainnya.
"Bisa memperpanjang umur simpan produk makanan hingga 3 bulan dan juga menjaga kualitas produk. Selain itu tidak akan mengubah rasa, tidak mengubah warna, tidak mengubah tekstur, tidak menimbulkan bau, serta aman dan alami," tutup Ronny.
Baca juga:
Dirahasiakan, 4 Temuan NASA Ini Malah Bocor ke Publik
Melihat Penelitian Energi Terbarukan dari Mikro Organisme Bawah Laut
Ilmuwan: Manusia Rata-rata Mampu Kenal 5.000 Wajah Berbeda
Manfaatkan Ampas Tebu, Mahasiswa ITS Ciptakan alat Penyaring Logam Merkuri
Penjelasan Ilmiah Soal Nikmatnya Mendengarkan Musik Sebelum Tidur
Meski Kurang Dikenal, 7 Dinosaurus ini Jauh Lebih Seram Dari T-Rex!
Wanita Juga Bakal Mengubah Suaranya Ketika Tertarik Lawan jenis