DPR Dorong Kurikulum Pendidikan Selaras Perkembangan Zaman
Anggota DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni mendorong dunia pendidikan untuk selalu meng-update kurikulum sesuai perkembangan zaman. Menurut dia, hal ini perlu agar para lulusannya mampu bersaing dan menciptakan peluang-peluang dari perubahan dunia yang bergerak begitu cepat.
Anggota DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni mendorong dunia pendidikan untuk selalu meng-update kurikulum sesuai perkembangan zaman. Menurut dia, hal ini perlu agar para lulusannya mampu bersaing dan menciptakan peluang-peluang dari perubahan dunia yang bergerak begitu cepat.
"Kita semua menyadari bahwa dunia begitu cepat berubah. Perubahan ini berdampak pada industri dan lapangan kerja yang akan kita hadapi bersama," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/11).
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
-
Siapa saja yang hadir di acara Sekolah Energi Berdikari Pertamina di SMK SMTI Kota Makassar? Kegiatan Sekolah Energi Berdikari (SEB) Pertamina dihadiri Pjs Manager CSR PT Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, Region Manager Corporate Operation & Services PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Wisnu Fajar Baskoro, Staff Khusus Kepresidenan Republik Indonesia, Billy Mumbsyar, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan mewakili Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Setyoko Pramono dan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Yusri Gazali.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
Sahroni lebih jauh merujuk pada laporan terbaru McKinsey and Company yang dirilis September 2019 lalu. Di mana diperkirakan 23 juta pekerjaan pada tahun 2030 akan hilang, seiring meningkatnya adopsi otomatisasi dan kecerdasan buatan.
Realitas ini menurutnya, akan menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk selalu meng-update kurikulum sesuai perkembangan zaman. Begitu pula menjadi tantangan bagi kita sebagai produk perguruan tinggi.
"Bekal ilmu pengetahuan yang kita peroleh di bangku kuliah akan segera menjadi tidak relevan, apabila kita tidak terus menerus belajar untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman," ucap Wakil Ketua Komisi III ini.
"Continuous learning atau belajar berkelanjutan adalah keniscayaan bagi kita agar tetap bertahan di tengah perubahan dunia dan persaingan global," imbuhnya.
Sejalan dengan itu, kampus InterStudi sebagai lingkungan akademik yang telah membekali para lulusannya dengan keilmuan di bidang komunikasi dan kreativitas, tentu juga dituntut mampu bertahan di tengah derasnya perubahan zaman.
"Belajar dan mendengar, dalam pengalaman pribadi saya, adalah kunci agar kita selalu exist dalam banyak situasi," tukas Sahroni membagikan pengalaman suksesnya baik di dunia bisnis maupun politik.
Ia kemudian mengingatkan kepada para wisudawan-wisudawati tidak menjadikan selembar ijazah sebagai tanda bahwa kita telah selesai belajar, melainkan sebagai bekal awal untuk terjun dan berkontribusi nyata kepada masyarakat.
Guru Diajak Berinovasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim beserta jajaran melakukan upacara Hari Guru Nasional, di halaman Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta Pusat. Dalam upacara, Nadiem sebagai Pembina Upacara.
Nadiem mengatakan, dalam sambutan dirinya meminta maaf kepada peserta upacara. Sebab, upacara kali ini dirinya tak ada kata-kata indah buat para guru.
"Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua, bapak dan ibu guru yang saya hormati. Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata Inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya Ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," katanya di lokasi, Senin (25/11).
Nadiem mengakui, guru adalah profesi yang sulit dan mulia. Sebab, mengemban tugas untuk kemajuan bangsa Indonesia. Namun, lanjutnya, ia menyesalkan masih adanya guru yang tak mengerti akan tugas pokoknya.
"Anda ditugaskan untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberikan aturan daripada pertolongan. Anda ingin membantu murid yang tertinggal di kelas, tetapi waktu anda habis mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. Anda tahu betul potensi anak tidak bisa diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan," katanya.
"Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Anda frustrasi karena anda tahu di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi yang akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Anda tahu setiap anak punya kebutuhan yang berbeda, namun keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar birokrasi. Anda ingin setiap murid terinspirasi. Tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi," bebernya.
Oleh karena itu, mantan bos GoJek ini menegaskan agar para guru mengambil langkah perubahan guna anak didik yang berguna bagi bangsa dan negara.
"Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Tapi, perubahan tidak bisa dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dengan guru. Jangan menunggu aba-aba. jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama. Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda," pungkasnya.
(mdk/gil)