DPR Minta Polisi Klarifikasi Bukan Reaktif Terhadap Komentar Netizen di Media Sosial
Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani menanggapi perilaku Humas Polda Kalimantan Tengah yang menyerang netizen di Instagram. Humas Polda Kalimantan Tengah itu mengirimkan direct message kepada netizen yang mengomentari mutasi Aipda Monang Parlindungan Ambarita.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani menanggapi perilaku Humas Polda Kalimantan Tengah yang menyerang netizen di Instagram. Humas Polda Kalimantan Tengah itu mengirimkan direct message kepada netizen yang mengomentari mutasi Aipda Monang Parlindungan Ambarita.
Menurut Arsul, seharusnya masalah tersebut tidak perlu terjadi jika humas polisi itu tidak bersikap reaktif. Sebagai humas menanggapi sikap warganet dengan klarifikasi bukan menyerang individu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Siapa pun lah, apalagi kalau dia humas itu memang cukup dengan mengklarifikasi, menerangkan apa yang sebenarnya terjadi. Enggak usah juga yang bersangkutan diserang," kata Arsul di DPR, Kamis (21/10).
Dalam negara demokrasi ruang publik dipenuhi dengan pelbagai pendapat. Arsul menilai, pendapat tersebut harus dilihat dari pelbagai sudut pandang.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, media sosial kadang warganet berkomentar tanpa tahu permasalahan. Untuk itu seharusnya masyarakat juga diberikan edukasi dengan baik.
"Ya mesti bijaklah kita ini, apalagi warga masyarakat itu kan biasa juga mengomentari tanpa tahu duduk soalnya juga kan, yang penting komentar gitu kan. Ya memang perlu edukasi," kata Arsul.
Netizen Dikirim Pesan Panggilan Polisi Usai Komentari Mutasi Aipda Ambarita
Diberitakan sebelumnya, seorang warganet membagikan panggilan polisi yang ditujukan padanya lewat DM Instagram. Netizen mendapat panggilan usai mengomentari pencopotan Aipda Monang Parlindungan Ambarita.
"Gila, sensian amat," tulis Ya Salim lewat akun Twitter @salimvanjav seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (21/10).
Salim menulis dengan menunjukkan bukti tangkapan layar pesan singkat dari Instagram Humas Polda Kalteng. Dia mengaku sebelumnya mengomentari 'Mampus, seenaknya aja sih' di akun Info Kalteng terkait mutasi Aipda Ambarita.
"Maksudmu komen mampus di infokalteng itu apa? Hari ini pukul 10.00 WIB kamu kekantor Humas Polda Kalteng, biar kami jelaskan.. Kami tunggu segera," bunyi salah satu pesan yang diterima Ya Salim.
Penjelasan Polisi
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Eko Saputro menyatakan telah menegur anggota yang mengakses dan mengirim pesan lewat akun Instagram Humas Polda Kalteng itu.
"Anggota saya tegur, enggak boleh seperti itu, kalau di medsos tuh kamu harus menerima kritikan semua masyarakat. Biar itu kata-kata yang kasar dari masyarakat ya biarin saja, kamu tetap ucapkan terima kasih sudah dikoreksi untuk perbaikan kami. Saya mohon maaf," tutur Eko saat dikonfirmasi terkait perkara tersebut.
Eko pun menyatakan telah menyampaikan permohonan maaf di akun Instagram Humas Polda Kalteng. Anggota yang mengirimi pesan singkat lewat DM juga mendapatkan teguran lisan.
"Sudah ditegur secara lisan supaya tidak mengulangi dan harus menerima kritikan masyarakat dan mengucapkan terima kasih, nggak boleh berkata kasar di media sosial," kata Eko.
Baca juga:
Kompolnas Nilai Polisi Kirim Pesan Panggilan ke Warnaget Bentuk Sikap Arogan
Viral Netizen Dikirim Pesan Panggilan Polisi Usai Komentari Mutasi Aipda Ambarita
Kapolri Perintahkan Jajaran Tak Arogan ke Masyarakat
Polri Soal Kritik' Polisi Diganti Satpam BCA': Itu Menunjukkan Masyarakat Peduli
Cuit soal Polisi Diganti Satpam BCA, Netizen Ini Diancam dan Akunnya Coba Diretas
Status Brigadir NP yang Banting Mahasiswa Terduga Pelanggar dan Sudah Ditahan