Dua Bocah Keracunan Diduga Usai Makan Permen Cokelat, 1 Meninggal & 1 Dirawat di RS
Dua bocah di Panjang Wetang, Kecamatan Pekalongan Utara keracunan diduga akibat mengkonsumsi permen cokelat. Mereka adalah Jesika Putri (5) dan Nur Syria Rahma (5).
Dua bocah di Panjang Wetang, Kecamatan Pekalongan Utara keracunan diduga akibat mengkonsumsi permen cokelat. Mereka adalah Jesika Putri (5) dan Nur Syria Rahma (5).
Jesika meninggal dunia usai menjalani perawatan di RSUD Bendan. Sedangkan, Nur Syria Rahma masih menjalani perawatan intensif di RSU Budi Rahayu.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa itu kerokan? Kerokan Sebagaimana diketahui, kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha.Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Bontang mengukuhkan Kelana? Wali Kota Bontang Basri Rase mengukuhkan Pengurus Kelurahan Tangguh Bencana (Kelana) di Stadion Bessai Berinta, Kamis (16/11). Dalam program ini, sedikitnya 499 Ketua RT masuk sebagai pengurus di masing-masing kelurahan.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan kelomang berganti cangkang? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Ferry Sandi Sitepu mengatakan pihaknya langsung memeriksa pedagang cokelat Mardjiana usai kejadian tersebut.
"Kita periksa saksi pedagang permen cokelat. Dalam keterangannya memang benar menjual permen tersebut di warungnya," kata Ferry Sandi Sitepu saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (25/4).
Dari hasil pemeriksaan pedagang bahwa ada beberapa anak yang membeli permen cokelat di warungnya pada Rabu (24/4) pukul 17.00 WIB. Setiap hari, Mardjiana menjual permen dengan konsumen dari kalangan anak-anak.
"Satu permen cokelat harganya Rp 500. Tujuh anak beli permen itu, tapi hanya dua orang yang keracunan," ujarnya.
Anak-anak itu memakan cokelat bersama-sama. Ferry menyebut beberapa anak muntah diduga mengalami keracunan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Total dua orang anak yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Satu orang meninggal pada Kamis (25/4) pagi, satu anak selamat namun masih kondisi lemas," jelas Ferry.
Mengetahui kejadian tersebut, polisi untuk melakukan pengecekan sampel permen cokelat tersebut ke laboratorium BPOM Semarang.
"Kita minta petugas untuk sita barang dagangan yang beredar di pasaran agar tidak mengalami kejadian serupa. Barang permen sebagian kita lab kan ke BPOM Semarang untuk mengetahui kandungan permen tersebut," ungkapnya.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Safriansyah menyatakan sudah menerima sampel permen yang diduga menyebabkan dua bocah keracunan.
"Kita sudah menerima sampel permen cokelat tersebut untuk segera dilakukan uji laboratorium. Tentunya ini butuh waktu," kata Safriansyah.
Pihaknya bersama Dinkes Pekalongan akan melakukan pemeriksaan terkait sampel permen cokelat itu. "Kita akan cek, kita belum tahu hasilnya dengan berkoordinasi Dinkes Pekalongan," ujarnya.
Baca juga:
4 Pria Minum Hexymer Sebelum Tergeletak dan Kejang di Jalan Alam Sutera
Polisi Tunggu Hasil Medis Penyebab 4 Pria Tergeletak di Tangerang
4 Pria Tergeletak Keracunan di Tangerang, Polisi Amankan Penjual Kopi Keliling
Ini Hal yang Harus Dilakukan Ketika Keracunan Miras Oplosan
PTPN V Menduga Ribuan Ikan di Sungai Gasib Siak Mati karena Diracun