Dua Pesawat Tambahan Dikerahkan untuk Hujan Buatan di Enam Provinsi
Pemerintah kembali mengerahkan dua unit pesawat tambahan untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan di Pekanbaru, Riau. Dua pesawat yaitu Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton dan Hercules C-130 kapasitas 4 ton. Saat ini tersedia empat pesawat yaitu Cassa 212-200 dari BPPT dan 3 pesawat bantuan TNI.
Pemerintah kembali mengerahkan dua unit pesawat tambahan untuk operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan di Pekanbaru, Riau. Dua pesawat yaitu Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton dan Hercules C-130 kapasitas 4 ton. Saat ini tersedia empat pesawat yaitu Cassa 212-200 dari BPPT dan 3 pesawat bantuan TNI.
Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan, nantinya seluruh pesawat itu akan beroperasi di enam provinsi. "Enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pergerakan pesawat sesuai dengan keberadaan awan potensi hujan hasil analisis BMKG," katanya dalam siaran pers, Selasa (17/9).
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Pesawat CN 295 pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB diberangkatkan ke Palangka Raya Kalimantan Tengah. Sebab, menurut laporan BMKG sudah terdapat potensi awan hujan.
"Pesawat akan melakukan operasi penyemaian awan hujan di wilayah Kalimantan agar bisa menjadi hujan untuk membantu pemadaman karhutla di Kalimantan," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengawali rangkaian kunjungan kerja kedua di Provinsi Riau, Selasa (17/9), dengan melakukan salat Istiska atau meminta hujan di Masjid Amrullah Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru. Imam salat adalah Khairunnas Jamal. Sementara sebagai khatib ialah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau M Fakhri.
Fakhri mengajak kepada jemaah yang hadir agar bersama-sama intropeksi diri, seperti yang sudah dijalankan sebagaimana fungsi khalifah dalam pemeliharaan tumbuhan dan hewan.
Dalam khotbah singkat tersebut, khatib juga mengambil kisah tentang perjalanan Umar Bin Khatab saat meminta hujan.
Usai ceramah, khatib memimpin doa untuk memohon hujan agar kebakaran yang melanda lahan di Provinsi Riau dan wilayah lainnya lekas padam.
"Insya Allah hujan akan turun. Semoga dalam waktu yang singkat Allah turunkan hujan. Hujan yang menghilangkan kabut asap ini. Hujan yang mendatangkan rahmat," ucap Fakhri. Dikutip dari siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden.
Bukan hanya Jokowi, Menkopolhukam Wiranto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga ikut salat Istiska. Selain itu, ada pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Gubernur Riau Syamsuar, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Baca juga:
Anggota DPR Salahkan Kementerian LHK Gagal Cegah Kebakaran Hutan
Jokowi Klaim Pemerintah Sudah Lakukan Segala Cara Tangani Karhutla
Ini Bukti Kebakaran Hutan di Indonesia Sudah Gawat Darurat
Jokowi Salat Istiska, Khatib Sebut Membakar Hutan dan Lahan Dosa Besar
Pemprov DKI Jakarta Kirim 65 Petugas Bantu Penanganan Karhutla
Kabut Asap Makin Buruk, Kemensos Siapkan 15 Safe House di Riau