Dua sahabat kompak mencuri sampai sering keluar masuk penjara
Keduanya selalu bersama-sama setiap beraksi dengan sasaran Sekolah Dasar (SD) di Kota Malang dan sekitarnya.
Dua sahabat Muhammad Sholihin (30) dan Sofi Ghozi P (30) selalu kompak dalam menjalankan aksi pencurian. Keduanya selalu bersama-sama setiap beraksi dengan sasaran Sekolah Dasar (SD) di Kota Malang dan sekitarnya.
Hasil pencurian dari 14 Sekolah Dasar (SD) yang dibobol, keduanya membawa 14 OHP (Over Head Proyektor), puluhan laptop dan scanner. Pelaku melakukan pembobolan dengan cara mencongkel pintu dan beberapa menggunakan kunci palsu.
"Pelaku sengaja mencari sasaran SD, dengan menggunakan linggis kecil dan kunci palsu," kata Kompol Putu Dewa Eka, Wakapolres Kota Malang, Minggu (5/6).
Dalam setiap beraksi, pelaku hanya melakukan survei sesaat sebelum kemudian memutuskan sasaran. Pelaku mengaku melakukan aksinya di Purwantoro, Polean, Arjosari, Dinoyo, Lesanpuro dan Tasikmadu. Mereka juga melakukan aksi di wilayah Kepanjen, Pakisaji, Turen dan Krebet.
Setiap OHP hasil curian dijual dengan harga Rp 750 ribu per unit. Sementara untuk laptop dijual dengan harga bervariasi.
Semula, kedua tersangka ditangkap saat melakukan aksi di sebuah toko handphone di Kecamatan Sukun. Saat itu, keduanya membawa 90 unit handphone berbagai merek.
Dalam catatan kepolisian pelaku telah tiga kali masuk penjara dengan kasus yang sama. Keduanya pun selalu bersama saat tertangkap dan menjalani hukuman.
"Atas perbuatannya, kedua tersangka diancam dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Keduanya diancam hukuman di atas 5 tahun penjara," ungkapnya.