Dua Tenaga Medis TNI AD Meninggal Karena Covid-19 Sudah Terima Santunan
Adapun ini juga sempat disaksikan dan dipandu langsung oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa sesaat sebelum melaksanakan Vicon berkala dengan Pejabat RSPAD dalam rangka memantau perkembangan dan kondisi penanganan pandemi Covid-19.
Dua pahlawan kesehatan merupakan PNS TNI AD dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, yang meninggal dunia akibat terpapar wabah Covid-19, dipastikan telah menerima Santunan Resiko Kematian Khusus (SRKK) tewas dari Asabri.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Kolonel Inf Nefra Firdaus mengatakan, santunan tersebut langsung diberikan kepada para ahli waris, oleh Dirut PT Asabri Letjen TNI (Purn) Sonny Widjaja yang didampingi Kepala Cabang Asabri Jakarta Kolonel (Purn) Surono di ruang Puskodalad Mabesad, Jakarta, Senin (18/5).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
Adapun ini juga sempat disaksikan dan dipandu langsung oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa sesaat sebelum melaksanakan Vicon berkala dengan Pejabat RSPAD dalam rangka memantau perkembangan dan kondisi penanganan pandemi Covid-19.
Menurut Nefra, santunan Asabri kepada ahli waris dari Alm. Sugiarto, Amd.Kep, 49 tahun, Perawat di Unit Dokmil RS yang meninggal dunia pada 31 Maret 2020 lalu, langsung diterima oleh istrinya, yang hadir bersama anak semata wayangnya.
"Dengan nilai Rp326.928.600," katanya dalam keterangannya.
Sementara, lanjut dia, santunan Asabri ahli waris dari almarhumah Novera, Amd.Kep, 36 tahun, Perawat di Instalasi Rawat Jalan RSPAD yang meninggal dunia pada 11 April 2020 lalu, juga diterima oleh kedua orangtuanya.
"Dengan nilai Rp286.031.100," jelasnya.
Selain santunan dari Asabri, Nefra mengungkapkan, ahli waris juga menerima pengembalian tabungan (Baltab) TWP AD dengan nilai tunai sesuai masa dinasnya, dan bantuan beasiswa bagi satu orang anak sebesar Rp 30 juta.
"Kepada ahli waris masing-masing juga menerima santunan berupa biaya perawatan jenazah sebesar 7,5 juta rupiah, serta gaji terusan selama 12 bulan ke depan," tutupnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Prajurit TNI AD Ini Ditahan Gara-Gara Ulah Istri, Begini Kronologinya
Perjuangan Putri Lenggo Geni, Anak Petani 6 Kali Gagal Seleksi Kini Jadi Perwira TNI
Jenderal TNI Andika Ungkap Ada Istri Anggota Ditolak RS, Singgung Soal Nyawa Manusia
Istri Berulah di Media Sosial, Seorang Prajurit TNI AD Ditahan 14 Hari
RSPAD Lakukan Terapi Plasma, Begini Cerita Perkembangan Pasien Covid-19 Makin Membaik
Mayor Imam Buchori, Anak Tukang Becak yang Berhasil Jadi Wakil Komandan di Kopassus