Duel Berdarah, Anggota Kodim 0425 Seluma Serka Halil Putra Tewas
Sudarno menyatakan salah paham antara pelaku dan korban tidak terkait dengan konflik lahan perkebunan namun karena ada miskomunikasi kedua pihak.
Kepolisian Daerah Bengkulu menyebutkan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku SA, warga Kelurahan Bunga Mas Kabupaten Seluma, membunuh anggota Kodim 0425 Seluma Serka Halil Putra karena terjadi kesalahpahaman.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, peristiwa tersebut terjadi akibat salah paham. Namun kami masih mengumpulkan saksi-saksi untuk memastikan penyebabnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno di Bengkulu, dilansir Antara, Jumat (10/6).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Mengapa anggota TNI itu diberi penghargaan? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi berkat jasa dan keberaniannya yang patut dicontoh.
Saat ini proses hukum terhadap pelaku tetap berlangsung dan SA ditahan di Mapolda Bengkulu. Proses hukum tetap ditangani Polres Seluma, namun penahanan pelaku dititipkan di Polda Bengkulu.
Sudarno menyatakan salah paham antara pelaku dan korban tidak terkait dengan konflik lahan perkebunan namun karena ada miskomunikasi kedua pihak.
"Sebelum kejadian, sempat terjadi cekcok mulut. Korban kemudian dilaporkan ke Polres Seluma karena pelaku tidak senang anaknya dituduh melakukan sesuatu oleh korban," ujarnya.
Kepolisian yang menerima laporan tersebut mengarahkan pelaku melaporkan permasalahan tersebut ke Kodim, sebab korban merupakan anggota TNI. Cekcok mulut antara korban dan pelaku itu berlanjut dengan perkelahian berdarah. Keduanya menggunakan senjata tajam jenis parang yang berujung meninggalnya korban.
"Usai membunuh korban, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polres Seluma. Saat anggota memeriksa lokasi, pihaknya menemukan jenazah korban sesuai dengan laporan yang disampaikan pelaku," terang Sudarno.
Baca juga:
VIDEO: Fakta-Fakta TNI Tewas Ditusuk Usai Cekcok di Tempat Hiburan Malam Lampung
Kapolda Metro Laporkan Kasus Penusukan Prajurit TNI ke Jenderal Andika, Ini Isinya
Dandim Sebut Anggota Kostrad di Kemayoran Bukan Ditikam, Tetapi Tusuk Diri Sendiri
Anggota Kostrad Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kemayoran
Tegas Panglima Jenderal TNI Andika, Tindak Pidana Prajurit TNI 'Gak Bisa Ditawar'
Tangkap 6 Pelaku Pengeroyokan, Polisi Sita Pisau untuk Menikam Anggota TNI di Jakut