Dugaan malapraktik Jessica sudah lama, Menkes ngaku belum dapat laporan
Menteri Kesehatan Nila Moeloek enggan menanggapi permasalahan ini. Ia berdalih belum mendapatkan laporan terkait kematian balita Jessica.
Kematian balita Jessica di RSUPH Adam Malik, Medan, menambah daftar dugaan malapraktik dibidang kesehatan. Jessica, yang saat itu melakukan pemeriksaan, meninggal lantaran ada dugaan kesalahan penanganan.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek enggan menanggapi permasalahan ini. Ia berdalih belum mendapatkan laporan terkait kematian balita Jessica.
"Saya belum dapet laporannya nanti saya salah jawab. Sama pak Oscar (Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyrakat Kemenkes), tanya dulu," ujarnya seraya meninggalkan Auditorium Siwabessy, gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (7/11).
Sementara, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyrakat Kemenkes Oscar Primadi, membenarkan ada laporan yang masuk. Namun ia tidak mau membeberkan ihwal laporan tersebut. Sayang, Oscar pun irit bicara dengan dalih laporan masih didalami bagian Yankes (Pelayanan Kesehatan).
"Nanti kalau sudah clear, saya belum dapat utuh, nanti dari Yankes," ucapnya.
Oscar menjelaskan, masalah ini masih ditangani oleh pihak rumah sakit. Ia ingin persoalan tersebut tidak melebar dan selesai ditangani di tingkat Rumah Sakit.
Ia sendiri sangat berhati-hati dalam menanggapi masalah tersebut. Menurutnya, pihak Kemenkes belum bicara banyak lantaran laporan yang masuk belum mereka tangani. Sehingga belum mau mengungkap bagaimana tindaklanjutnya.
"Kita masih lihat apa masalah yang sebetulnya. Kalau sudah clear nanti kita akan rilis apa yang jadi akar masalah apa kita lakukan dalam menyelesaikan masalah ini," tandasnya.
Sebelumnya, media sosial digemparkan kisah bocah empat tahun bernama Jessica Kateline Br Sianipar yang meninggal setelah mendapat pemeriksaan kesehatan di RSUPH Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Keluarga mengungkapkan peristiwa itu terjadi 23 Agustus 2017. Awalnya Jessica hanya ke RS untuk medical check up. Sebab ada masalah pada otot kaki dan sedikit sesak.
Keluarga menilai ada kejanggalan ketika penanganan sampai melihat jenazah. Mulai dari pihak RS tidak izin saat mengambil sampel darah dan pemasangan CVC (central venous catheter), alat akses pembuluh vena. Sebelum dipasang, Jessica masih dalam kondisi baik. Setelahnya, ia sudah tak bernyawa. Ketika di rumah duka, keluarga melihat keanehan mulai dari bekas luka pemasangan CVC, bagian kaki yang biram, sampai hidung yang bercucuran darah.
Pihak keluarga mendapat tanggapan kurang baik dari Rumah Sakit. Mereka enggan menjelaskan kondisi Jessica buruk sebelum kejadian dan tidak diberitahukan penyebab kematian. Alhasil, keluarga juga melaporkan hal ini ke Polda Sumatera Utara.
Baca juga:
RS Adam Malik mengaku penanganan bocah Jessica sudah sesuai prosedur
RSUP H Adam Malik siap hadapi laporan keluarga Jessica
Kisah tragis Jessica, bocah 4 tahun meninggal usai dipasang CVC di RSUP Adam Malik
Diduga korban malapraktik, Ahza meninggal dengan kondisi mengenaskan
Cerita di balik kasus dokter Aucky digugat pasien sendiri
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa jenis penyiksaan yang dialami rangka manusia tersebut? Para arkeolog menduga bahwa pria tersebut dipukuli secara brutal di atas roda hukuman dan kepalanya juga dicoba untuk dipenggal.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Di mana kasus antraks ini terjadi? antraks terjadi di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kecamatan Semanu.
-
Kapan kasus perceraian ini terjadi? Berikut cerita lengkapnya yang dikutip dari odditycentral.com pada (19/4).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.