Edy Rahmayadi Libatkan Mantan Anak Buah di Kostrad Urus Warga Sumut di Wamena
Pemprov Sumut pun sudah mengirim utusan ke Papua. Mereka berangkat siang ini dan diperkirakan tiba di lokasi nanti malam.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, Pemprov Sumut sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk dari perkembangan kerusuhan di Wamena, Papua. Edy memastikan Pemprov Sumut siap mengevakuasi warganya jika diperlukan.
"Kemungkinan terburuk semua sudah kita siapkan. Apabila dia harus kembali kemari (Sumut), tokoh-tokoh masyarakat menyampaikan, kalau dia orang Langkat kita kembalikan ke Langkat, Bupati Langkat bertanggung jawab. Kalau orang Tobasa (Toba Samosir) kita pulangkan ke Tobasa, orang Tobasa tanggung jawab. Gitu dia. Tetapi perjalanan dan evakuasi itu semua tanggung jawab gubernur," kata Edy seusai pertemuan dengan tokoh masyarakat membahas perkembangan kerusuhan Papua di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (2/10).
-
Kenapa Eddy Rumpoko dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang? Usman mengatakan bahwa Eddy sudah menjalani perawatan medis di RSUP Dr. Kariadi sejak Selasa (28/11) setelah mengeluh sakit sejak Minggu (26/11).
-
Di mana Galang Edi Swasono ditemukan? Tim SAR Gabungan menemukan jasad Galang, pada Jumat (29/12), di Teluk Semut, Kawasan Pulau Sempu, Kabupaten Malang.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Siapa Ema Dato? Konon salah satu daratan itu selamat karena adanya sebuah makam tokoh Tionghoa.
Pemprov Sumut pun sudah mengirim utusan ke Papua. Mereka berangkat siang ini dan diperkirakan tiba di lokasi nanti malam.
Tim pertama ini akan memastikan perkembangan di Papua, sehingga informasinya tidak simpang-siur, termasuk soal jumlah warga Sumut yang menjadi korban sekaligus kondisi kesehatan dan psikologisnya.
"Besok pagi dia sudah bekerja, sehingga kita tahu kondisi riil mereka. Lusa dari sini yang berangkat membawa solusi informasi itu. Dia kurang apa? Kurang baju. Dia kurang apa? Kurang makan, nah itu yang harus kita koordinasikan," sambung Edy.
Mantan Pangkostrad ini juga mengaku terus memantau informasi mengenai warga Sumut di Wamena melalui mantan anggotanya. "Orang saya yang ada di sana, mantan prajurit, mantan anak buah saya yang ada di sana. (Pantauan sejauh ini) takut, dibakar, diusir jadi orang sudah takut semua. Datang Hercules pun ngumpuli satu-satu," jelasnya.
Selain mengirim tim, itu Pemprov Sumut dan tokoh masyarakat juga akan membuka kotak amal sebagai langkah antisipasi. Pembukaan kotak amal rencananya dilakukan mulai besok.
Sejauh ini, belum ada perkembangan jumlah warga Sumut yang menjadi korban kerusuhan di Wamena. Edy mengatakan, sejauh ini memang ada satu, dua atau tiga warga Sumut yang sudah terdata.
"Tapi kita sudah amankan semua di (Rindam) Sentani, sehingga ada waktu kita berpikir," ucapnya.
Pemprov Sumut juga belum dapat memastikan jenis bantuan yang akan dikirimkan ke Wamena. Namun Edy memperkirakan pengungsi pasti membutuhkan makanan dan pakaian.
"(Bantuan) itulah besok dipastikan. Menurut feeling saya, pakaian, makanan. Itu namanya kalau eksodus di situ, itu habis itu. Ngantongi duit pun habis itu, sehingga dia tidak punya uang, dia butuh makan. Pakaian pun yang dia pakai saja, namun demikian nantilah saya jawab. Besok pagi saya dapat jawabannya," kata Edy.
Baca juga:
3 Warga Sumut Mengungsi di Wamena, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus
3 Pejabat Dinonaktifkan Akibat Uang Pemprov Sumut Hilang Rp1,6 Miliar
Bupati Labuhan Batu dan Asahan Dilantik, Diingatkan Tidak Ingkari Sumpah
Kronologi Hilangnya Rp1,67 Miliar di Kantor Edy Rahmayadi
Usut Duit Rp1,6 M Raib, Polda Sumut Heran Pemprov Masih Pakai Sistem Tunai
VIDEO: Kapolda Sumut Heran Pemprov Ambil Uang Rp1,67 M Tanpa Pengawalan
Misteri Hilangnya Uang Rp1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut