Efek Kerja dari Rumah Bisa Bikin Kantong Jebol
"Ujung-ujungnya ya jajan. Belum seminggu di rumah, udah habis ratusan ribu," jelas dia.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat signifikan sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 2 Maret. Data terakhir, Kamis (19/3) jumlah kasus positif sebanyak 309 kasus.
Pemerintah berjibaku berupaya untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, Covid-19. Misalnya saja instruksi kerja dari rumah untuk membatasi interaksi atau kontak langsung antar manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Instruksi ini rupanya tidak dinikmati seutuhnya oleh beberapa pekerja kantoran. Bekerja atau bahkan libur ke kantor justru membuat kantong sedikit jebol.
Maharani Nona Cempaka, pekerja di bank milik BUMN ini mengaku bekerja di rumah setelah satu pegawai di gedung tempatnya bekerja diduga terpapar Covid-19. Manajemen memutuskan seluruh pegawai untuk tidak datang ke kantor atau bekerja dari rumah.
"Ada 1 suspect makanya auto diliburin kita semua," ujar Maharani, Jumat (20/3).
Work from home alias bekerja dari rumah tidak berarti meminimalisir pengeluaran. Pengeluaran yang tidak terkendali jika terus menerus di rumah adalah jajan.
"Justru boros sih. Di kantor, kalau mau jajan males, mentingin kerjaan numpuk. Turun juga dari lantai 3 males. Paling jajan nunggu ada yang Gofood, kalau enggak ada ya enggak jajan. Kalau di rumah, makan iya jajan iya,"
Kerja dari rumah membuatnya cukup mati gaya. Maharani mengaku bingung harus beraktivitas seperti apa yang hanya dilakukan di rumah dalam waktu cukup panjang.
"Ujung-ujungnya ya jajan. Belum seminggu di rumah, udah habis ratusan ribu," jelas dia.
Hal senada juga disampaikan oleh ibu dengan tiga orang anak bernama Tasmih. Anak bungsunya paling banyak pengeluarannya selama ada kebijakan belajar dari rumah secara online. Pengeluaran untuk anak bungsunya adalah pulsa paket data.
"Senin beli paket yang Rp30 ribu baru dua hari sudah habis dipakai untuk belajar online," kata Tasmih.
Kebijakan kerja dari rumah juga berdampak pada volume kendaraan di jalan. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, telah terjadi penurunan angka kemacetan di sejumlah jalan di wilayah hukumnya. Terutama di saat jam berangkat kerja pagi hari dan jam pulang kerja sore hari.
Penurunan angka tersebut juga terjadi setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk belajar dan bekerja dari rumah dalam menghindari wabah Virus Corona atau Covid-19.
"Ada (penurunan)," kata Sambodo kepada merdeka.com, Kamis (19/3).
Ia menjelaskan, penurunan kendaraan tersebut terjadi di sejumlah jalan Tol Dalam Kota serta Tol Soedyatmo. Untuk di Gerbang Tol Halim sendiri, terjadi penurunan sebanyak 4,5 persen. Jumlah tersebut terhitung selama seminggu.
"Untuk GT Cililitan tanggal 11/3/2020 sebanyak 68.586 dan tanggal 18/3/2020 sebanyak 58.967, turun 14 persen. Untuk GT Tomang turun sebanyak 15 persen, GT Kapuk turun 25 persen, GT Cengkareng turun 27 persen," jelasnya.
Sedangkan, untuk Jalan Sudirman-Thamrin dari arah Selatan ke Utara (Ratu Plaza) juga terjadi penurunan volume kendaraan sebanyak 25 persen. Lalu, dari arah Utara ke Selatan (Sarinah) juga terjadi penurunan sebanyak 23 persen.
Baca juga:
PMI Semprot Disinfektan Lapas Kelas 1 Cipinang
Antisipasi Covid-19, Masjid di Istana Kepresidenan Tiadakan Salat Jumat
Kisah Tragis Dokter Ali Mohamed Zaki, Malah Dipecat Usai Temukan Virus Corona MERS
Kasus Corona Terus Meningkat, Ketua Gugus Tugas Ingatkan Disiplin Jaga Jarak
OJK Minta Bank Beri Penangguhan Pembayaran Cicilan Kredit Selama Ada Virus Corona
MUI: Ganti Salat Jumat dengan Zuhur di Rumah Untuk Sementara