Eggi Sudjana sebut Habib Rizieq perintahkan PA 212 tagih janji Jokowi saat bertemu
Dewan Penasehat Ikatan Persaudaraan Alumni (PA) 212, Eggi Sudjana mengatakan pertemuan PA 212 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menagih janji penghentian kriminalisasi terhadap ulama. Menurut Eggi pertemuan itu juga sudah mendapat restu dari Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Dewan Penasehat Ikatan Persaudaraan Alumni (PA) 212, Eggi Sudjana mengatakan pertemuan PA 212 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menagih janji penghentian kriminalisasi terhadap ulama. Menurut Eggi pertemuan itu juga sudah mendapat restu dari Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
"Kalau arahan dari Habib Rizieq yang saya baca pertemuan itu ada izin beliau. Dengan pengertian perintah dari Habib Rizieq tagih janji presiden. Apa janji presiden, jangan lagi mengkriminalisasi ulama," kata Eggi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
Dalam pertemuan itu, kata Eggi, PA 212 meminta Presiden menghentikan (SP-3) semua kasus yang menimpa ulama. Kemudian janji itu ditagih pada Presiden Jokowi.
"Jadi di SP3-kan semua kasus yang ada. Jadi teman-teman PA 212 ke sana itu cuma nagih janji. Enggak ada deal-deal, enggak ada. Kan harus sampai ke sana," ungkapnya.
Eggi menuturkan, karena masalah kriminalisasi ulama itu Habib Rizieq tidak bisa pulang ke Indonesia. Karena itu, PA 212 meminta penghentian kriminalisasi ulama.
"Ya kita minta nagih janji presiden. Betul-betul selesaikan masalah ulama, Habib Rizieq enggak bisa pulang sampai sekarang. Bagaimana dia pulang dengan aman, jangan dikriminalisasi dong. Itu yang kita tagih kepada presiden," ucapnya.
Presiden Jokowi sebelumnya mengungkap tujuannya bertemu dengan Persaudaraan Alumni 212 di salah satu masjid di Bogor. Dia mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka mempererat silaturahmi dan menjaga persaudaraan.
"Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, habib, kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di Tanah Air. Menjalin persaudaraan, ukhuwah kita dalam rangka ya menjaga persaudaraan, persatuan di antara kita," ujarnya usai acara pelepasan ekspor perdana Mobil Mitsubishi Expander tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4).
Baca juga:
Waketum PAN nilai terlalu dini pertemuan Jokowi-PA 212 dikaitkan dengan Pilpres
'Presiden Jokowi tunjukkan sikap adil dengan bertemu ulama PA 212'
Waketum Gerindra yakin PA 212 tak akan dukung Jokowi di Pilpres 2019
Fadli Zon sebut pertemuan Jokowi dengan PA 212 bukan ancaman
Persaudaraan Alumni 212 pastikan tak ada kompromi politik saat bertemu Jokowi
OSO nilai pertemuan Jokowi dan alumni 212 bukan untuk redam kritik