Eijkman: Vaksin Merah Putih Diharapkan Bisa Digunakan Mulai Pertengahan 2022
Amin mengatakan bahwa pengembangan vaksin Merah Putih merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa vaksin Merah Putih, vaksin COVID-19 yang dikembangkan di dalam negeri, diharapkan bisa mulai digunakan pada pertengahan tahun 2022.
"Kita mengharapkan bahwa vaksin Merah Putih sudah bisa mulai diberikan di pertengahan tahun 2022 karena sekarang masih dalam berbagai proses," kata Amin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (16/8).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD mengemukakan bahwa masalah penyediaan vaksin, obat, dan alat kesehatan dalam upaya penanggulangan COVID-19 harus segera dipecahkan.
Amin mengatakan bahwa pengembangan vaksin Merah Putih merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.
Ia mengemukakan, Indonesia untuk pertama kalinya membuat vaksin dari nol dalam pengembangan vaksin Merah Putih, sehingga prosesnya tidak secepat perusahaan-perusahaan vaksin besar yang sudah sejak lama membuat dan memproduksi vaksin.
"Memang kita mengantisipasi sekitar 18 bulan sampai 24 bulan lah untuk membuat vaksin itu sendiri. Tidak bisa secepat perusahaan-perusahaan vaksin yang besar yang memang sudah mulai sejak lama," katanya.
Amin mengatakan, menurut perhitungan proses pengembangan vaksin Merah Putih sampai vaksin tersebut bisa digunakan membutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Menurut dia, 90 persen kegiatan penelitian dan pengembangan bibit vaksin Merah Putih sudah diselesaikan.
"Saat ini kita sedang masuk di proses peralihan. Dari sejak Januari lalu kami sudah bekerja sama dengan Bio Farma untuk melakukan scaling up, optimasi, dan meningkatkan yield atau produktivitasnya," kata Amin.
Amin mengatakan bahwa selanjutnya vaksin Merah Putih juga harus melewati proses pengujian untuk mengetahui tingkat keamanan dan kemanjuran maupun kehalalan.
(mdk/ded)