Eks pejabat gabung ISIS, DPR usul pemerintah perbaiki rekrutmen PNS
Eks pejabat gabung ISIS, DPR usul pemerintah perbaiki rekrutmen PNS. "Kalau dulu sebelum era reformasi, PNS ada yang namanya litsus, dan penataran P4, sehingga bila ada paham radikal bisa terdeteksi," kata Anggota Komisi I Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi.
Pria berinisial, TUAB (39), mantan pejabat Kementerian Keuangan Republik Indonesia dikabarkan dideportasi dari Turki, Istanbul. Ia beserta istri dan tiga anaknya diduga hendak bertolak ke Suriah untuk gabung dengan kelompok ekstremis ISIS.
Anggota Komisi I Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, menyayangkan sikap mantan pejabat Kemenkeu yang tertarik merapat ke ISIS. Bobby menerangkan saat era reformasi, lembaga pemerintah menerapkan penelitian khusus dan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (disingkat P4) bagi pegawai negeri sipil untuk mendeteksi paham-paham radikal.
"Kalau dulu sebelum era reformasi, PNS ada yang namanya litsus, dan penataran P4, sehingga bila ada paham radikal bisa terdeteksi," kata Bobby saat dihubungi, Jumat (27/1).
Pemerintah diminta meninjau ulang pola rekrutmen pejabat negara agar disesuaikan dengan format bela negara untuk ke depannya. Upaya ini, kata dia, untuk mengantisipasi bocornya informasi rahasia milik Indonesia kepada teroris.
"Hendaknya walaupun litsus tidak lagi diterapkan, ke depan dalam proses rekrutmen pejabat negara, perlu suatu format bela negara dengan penyesuaian agar jangan sampai hal ini terjadi," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, TUAB (39 memboyong serta istri nya NK (44) serta tiga anaknya NA (12), MSU (7), dan MAU (3) ke Turki diduga untuk bergabung kelompok ekstremis ISIS.
Terkait kabar tersebut, Kapuskom Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti, tak menampik hal itu. Nufransa mengungkapkan jika TUAB merupakan eks pegawai Kemenkeu dengan pangkat terakhir golong IIIC.
"Pada Februari 2016 yang bersangkutan mengundurkan diri sebagai PNS Kemenkeu dengan alasan ingin mengurus pesantren anak yatim di Bogor," ujar Nufransa dalam keterangan diterima merdeka.com, Jumat (27/1).
Semenjak saat itu, lanjutnya, TUAB tak lagi dapat dihubungi.
Baca juga:
Mantan pejabat dikabarkan gabung ISIS, ini tanggapan Kemenkeu
Mau gabung ISIS, mantan pejabat Kemenkeu dideportasi dari Turki
Ini penampakan drone ISIS untuk gempur tentara Irak
Bupati Malang urus kepulangan 3 warga dideportasi Pemerintah Turki
Tiba di Bali, 5 dari 17 WNI dideportasi Turki langsung diamankan
Warga Mosul berkemas tinggalkan kamp pengungsian Khazer
800 Polisi Austria gerebek masjid buru ulama garis keras
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.