Eksekusi sengketa lahan di Kuningan dijaga 2.000 personel TNI-Polri
Eksekusi sengketa lahan di Kuningan dijaga 2.000 personel TNI-Polri. Pantauan merdeka.com, di lokasi eksekusi lahan masih belum terlihat akan dimulainya eksekusi, meski demikian personel kepolisian sudah bersiaga. Polisi yang berjaga terlihat mengenakan rompi anti peluru dan memegang tembakan gas air mata.
Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri diturunkan untuk mengamankan eksekusi lahan di Mampang, Jakarta Selatan. Eksekusi antara pengusaha bernama Rakhmat Junaidi dengan PT Cempaka Surya Kencana terjadi di Jalan Abdul Rochim RT 003, RW 002, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan.
"Kita siapkan 2000-an personel, itu gabungan dari Polda, Polres dan juga TNI, untuk eksekusi lahan sengketa," ujar Kabid Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Purwanta di lokasi, Senin (22/5).
Pantauan merdeka.com, di lokasi eksekusi lahan masih belum terlihat akan dimulainya eksekusi, meski demikian personel kepolisian sudah bersiaga. Polisi yang berjaga terlihat mengenakan rompi anti peluru dan memegang tembakan gas air mata.
Arus lalu lintas di sepanjang jalan Abdul Rochim, Kuningan Barat, Jakarta Selatan, sendiri masih terlihat normal, dan tidak adanya penutupan arus lalu lintas di sekiyat lokasi.
Eksekusi lahan sengketa, lanjut Purwanta, nantinya akan menjadi milik pemerintah ketika sudah dikosongkan nanti. "Agendanya ini, pengukuran dan eksekusi harus dikosongkan dan akan diambil pemerintah," ujarnya.
Selain menurunkan pasukan atau sejumlah personel Polisi maupun TNI, terlihat juga adanya 2 mobil barakuda yang terparkir tidak jauh dari lokasi eksekusi lahan sengketa.
"Kita juga bawa 2 mobil barakuda, karena sesuai dengan SOP yang ada," pungkasnya.