Emas Soekarno hingga Nyi Roro Kidul, benda pusaka milik Taat Pribadi
Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim menggelar semua barang bukti penipuan, dengan bermodus menggandakan uang, dilakukan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, Jumat (7/10). Banyak barang bukti ditampilkan berwarna emas.
Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim menggelar semua barang bukti penipuan, dengan bermodus menggandakan uang, dilakukan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, Jumat (7/10). Banyak barang bukti ditampilkan berwarna emas.
Selain itu, banyak benda pusaka seperti, keris jumbo sepanjang kira-kira setengah meter. Keris berwarna cokelat itu kerap disebut Keris Majapahit. Kemudian keris bernama Keris Sunan, Keris Wali, Keris Raja Brunai.
Perhiasan dihadirkan juga bermacam-macam, di antaranya logam emas, mata uang asing. Kemudian patung Nyi Roro Kidul berekor ikan, tong Nyi Roro Kidul, ular naga Lawu, batu Gunung Kawi yang berkeliau keemasan.
Bahkan juga ada patung Presiden RI pertama Soekarno dengan pose berdiri hormat juga ada yang terlihat kuning keemasan. Namun, semua barang bukti milik Najmiah salah satu orang yang menjadi korban penipuan dilakukan tersangka Taat, saat ini masih dilakukan penelitian keasliannya.
Untuk itu, polisi akan menggandeng dan bekerjasama dari pihak Bank Indonesia (BI), untuk dilakukan pengkajian, keabsahan asli atau tidaknya uang tersebut.
"Apakah semua barang bukti yang diamankan dari salah satu korban penipuan yang dari Makasar itu asli atau palsu. Jadi Untuk uangnya akan dikaji sama BI. Sedangkan emasnya nanti akan dikaji oleh pihak Pegadaian," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (7/10)
Sementara, Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim Cecep Ibrahim menegaskan, kepolisian juga akan bekerjasama dengan pemerhati benda purbakala. Namun, dari kasat mata polisi yang menangani, untuk benda purbakala tersebut diduga palsu.
"Bisa saja dibeli di pasar antik, lalu disampaikan benda pusaka oleh tersangka. Kan benda-benda seperti itu mudah didapat dimanapun," terang Cecep.
Seperti diberitakan, tersangka Pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi, lantaran ikut terlibat melakukan pembunuhan terhadap dua pengikutnya yakni Abdul Gani dan Ismail.
Ketika ditangkap di padepokannya di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis, 22 September lalu, baru terungkap.
Ternyata, banyak laporan yang menjadi korban penipuan dengan modus menggandakan uang. Korbannya, sudah banyak menyetorkan uang yang nilainya mencapai ratusan miliar, hingga triliunan.