Emil punya pengalaman di proyek infrastruktur yang dibutuhkan Jatim
Jelang debat publik kedua Pilgub Jawa Timur 2018, yang akan digelar di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmad, Surabaya, Selasa (8/5) malam nanti, Calon Wakil Gubernur Emil Ekestianto Dardak menerima pujian dari mantan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bappenas, Dedy S Priatna.
Jelang debat publik kedua Pilgub Jawa Timur 2018, yang akan digelar di Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmad, Surabaya, Selasa (8/5) malam nanti, Calon Wakil Gubernur Emil Ekestianto Dardak menerima pujian dari mantan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Bappenas, Dedy S Priatna.
Menurut Dedy, sosok suami pesohor Arumi Bachsin itu memiliki pengalaman di proyek infrastruktur yang akan berguna bagi Jawa Timur. "Saya tidak ngecap (sanjungan tanpa bukti), ini pengalaman saya dan banyak teman yang pernah berinteraksi langsung dengan Emil," kata Dedy.
-
Kenapa Khofifah merasa nyaman dengan Emil Dardak? InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi
-
Siapa yang memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil Dardak? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Bagaimana PPP memutuskan untuk mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan PPP memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil Dardak? PPP resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil untuk maju kembali sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Timur 2024.
Pria yang mengaku sudah 30 tahun berkiprah di Bappenas ini lalu menceritakan peran Emil yang menjadi konsultannya kala itu. Bupati nonaktif Trenggalek tersebut dinilai Dedy memiliki jam terbang dan sejarah gemilang dalam menangani problem serius proyek pengembangan infrastruktur di Indonesia.
Dia mencontohkan, seperti rencana proyek Umbulan di Surabaya pada 1970 silam. Karena pemerintah tidak memiliki dana cukup untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, proyek ini terkendala selama 30 tahun. Maka pelibatan swasta pun menjadi solusinya. "Lalu munculah istilah public private partnership atau kerja sama pemerintah dengan badan usaha," ucapnya.
Namun persoalannya, kata Deputi Sapras Bappenas di era Adrianov Chaniago ini, proyek infrastruktur itu milik masyarakat dan tidak bisa dimiliki swasta. Sehingga proyek ini tidak diminati swasta.
Apalagi proyek infrastruktur tidak memiliki nilai jual memadai. Dan kalaupun dilirik, setelah membangun infrastruktur, pihak swasta hanya memiliki waktu 20 hingga 30 tahun sesuai perjanjian. Setelah itu harus dikembalikan ke pemerintah. "Hanya saja, solusi ini belum memadai," kata Dedy.
Kemudian masalah kedua, terkait permodalan dari bank yang hanya bisa dengan skema pinjaman jangka pendek, yaitu 3 hingga 7 tahun. Setelah masa tenor itu, bisa dilakukan akad baru jika ingin memperpanjang pinjaman. Selain itu, pihak bank pun tak bisa langsung meng-ACC tawaran skema pembiayaan insfrastruktur. Portofolio dan penjaminan kredit juga menjadi masalah tersendiri.
Nah, masih kata Dedy, dari berbagai persoalan yang dihadapi ini, Emil muncul sebagai 'Dewa Penyelamat'. Sebagai orang kepercayaan Bank Dunia yang sering diminta memberi advice, terutama terkait pengembangan infrastruktur, saat itu Emil bersama Kementerian Keuangan menemukan solusi berupa pembiayaan infrastruktur jangka panjang hingga 20 sampai 30 tahun.
Lalu berdirilah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Sarana Multi Infrastrukture (SMI) di bawah Kementerian Keuangan, dan waktu itu, Emil ditunjukkan sebagai presiden direkturnya. "Ini (SMI), lembaga pertama di Indonesia. Saya tidak bohong! Bahkan bisa tanya sama Ibu Sri Mulyani (sekarang Menteri Keuangan RI)," tegas Dedi.
Sayang, meski menjadi solusi atas berbagai persoalan, ternyata keberadaan SMI belum dianggap cukup. Sebab, pelaksana proyek masih membutuhkan penjaminan dari pemerintah. Bahwa proyek yang dikerjakan itu bernar-benar dijamin pembiayaan dan keamanannya hingga selesai. "Dari sini, lalu muncul solusi baru, yaitu berdirinya lembaga baru, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII)," kata Dedy.
Berdirinya PT PII ini, ungkap Dedy, juga tidak lepas dari tangan dingin Emil dan pihak Kementerian Keuangan. "Di PT PII ini juga, Emil diberi jabatan mentereng sebagai Vice President at Indonesia Infrastructure Guarantee Fund. Kita semua bisa bayangkan bagaimana peran dan jasa Emil untuk infrastruktur di Indonesia," kisahnya.
Dari gambaran kiprah Emil ini, maka menurut Dedy, Cagub Khofifah Indar Parawansa beruntung memilih Emil sebagai wakilnya. Sebab, kecerdasan doktor lulusan universitas di Jepang ini akan banyak dibutuhkan oleh Jawa Timur. "Jawa Timur membutuhkan orang seperti Emil Dardak. Dia adalah orang infrastruktur," tandas Dedy.
(mdk/cob)