Epidemiolog Sebut Penumpang Positif Antigen Seharusnya Diarahkan untuk Tes PCR
Seorang penumpang mengamuk lantaran hasil rapid test antigen yang dilakukan Farmalab di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang berbeda dengan hasil tes di tempat lain. Alhasil, petugas Farmalab dinonaktifkan dalam rangka investigasi dan evaluasi.
Seorang penumpang mengamuk lantaran hasil rapid test antigen yang dilakukan Farmalab di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang berbeda dengan hasil tes di tempat lain. Alhasil, petugas Farmalab dinonaktifkan dalam rangka investigasi dan evaluasi.
Kejadian itu disayangkan ahli epidemiologi Universitas Sriwijaya Palembang, Iche Andriyany Liberty. Menurutnya, peristiwa itu tak perlu terjadi jika petugas Farmalab mengarahkan penumpang yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test antigen untuk tes lanjutan, yakni PCR (polymerase chain reaction).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Mengapa penggunaan tetes hidung saline efektif mengurangi penularan virus di rumah? Hasilnya sangat menjanjikan. "Kami menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan tetes hidung saline memiliki gejala pilek selama rata-rata enam hari, sedangkan mereka yang mendapatkan perawatan biasa mengalami gejala selama delapan hari. Selain itu, anak-anak yang menerima tetes hidung saline juga membutuhkan lebih sedikit obat-obatan selama sakit," jelas Profesor Cunningham.
-
Bagaimana tetes hidung saline bekerja untuk melawan virus penyebab pilek? Garam mengandung natrium dan klorida, dan sel-sel di hidung serta saluran napas menggunakan klorida untuk menciptakan asam hipoklorit, yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap virus. "Dengan memberikan klorida tambahan ke sel-sel di lapisan hidung, ini membantu sel-sel memproduksi lebih banyak asam hipoklorit, yang menekan replikasi virus dan dengan demikian mengurangi durasi infeksi," jelas Profesor Cunningham.
-
Apa saja jenis es permen karet viral yang bisa kita coba? Seperti beberapa waktu terakhir, sempat viral es permen karet dengan tampilan warna yang cerah dan cantik. Bukan hanya itu, aroma dari es permen karet ini juga sangat khas. Jika tertarik, terdapat beberapa resep es permen karet viral yang bisa Anda coba. Mulai dari es permen karet lumut, es permen karet kolang-kaling, es permen karet boba, hingga es permen karet nangka.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
"Kalau positif antigen harus diarahkan untuk PCR dan diantar dan di-follow up. Kalau sudah terjadi seperti ini, PCR itu menjadi jawaban. Harusnya dari Farmalab kalau mendapati hasil positif si bapak disarankan PCR karena itu sebagai gold standard," ungkap Iche, Senin (32/5).
Menurut dia, Farmalab semestinya tidak hanya melakukan tes dan mengeluarkan hasil sebagai syarat bepergian bagi penumpang. Andil besar dari pelayanan ini sangat penting dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona.
"Kalau memang positif, kita harus memfasilitasi dan kerja sama, kita harus koordinasi. Kalau dia positif antigen dia sudah dapat digolongkan suspect, memang antigen membantu untuk screening awal," ujarnya.
Dia menegaskan, pihak terkait harus melakukan investigasi secara menyeluruh kasus ini. Iche menyarankan setidaknya ada dua hal yang perlu diketahui dari investigasi itu. Pertama, investigasi untuk mengungkap apakah pengambilan sampel benar dan tepat dilakukan petugas terlatih. Kedua, investigasi dalam pengambilan merek antigen yang digunakan Farmalab dan pelayanan kesehatan yang menjadi tempat pengambilan penumpang setelah dinyatakan positif oleh Farmalab.
"Dua hal itu harus dipastikan. Jadi yang pertama pengambilan swab-nya apakah sudah benar dan mereknya. Secara keseluruhan antigen itu akurat, tapi kan berbeda-beda merek memang sedikit mempengaruhi dan cara pengambilan spesimennya. Karena takut keliru di situnya," ujarnya.
Iche juga menilai aksi penumpang yang memilih rapid tes antigen di tempat lain adalah hal keliru. Sebaiknya yang bersangkutan langsung melakukan PCR dan selanjutnya isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit jika benar positif Covid-19.
"Itulah karena kurang edukasi. Pandangan saya tidak (tes) ke tempat lain, tapi dilanjutkan PCR agar terjawab, kalau sama-sama antigen apa bedanya?" kata dia.
Iche juga menyayangkan aksi penumpang yang membanting limbah antigen di meja petugas. Hal itu sangat berbahaya bagi orang lain jika yang bersangkutan benar terpapar corona.
"Aduh kalau benar-benar positif itu bahaya. Memang perlu edukasi, kalau positif sampaikan lanjut PCR," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang penumpang mengamuk di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Minggu (30/5). Hal itu terjadi karena tak terima hasil rapid test antigen 'dipositifkan' oleh petugas.
Peristiwa itu diabadikan rekan penumpang melalui ponsel dan videonya berdurasi 3:09 menit menyebar luas di grup WhatsApp. Nampak seorang pria bercelana jins dan kaos berjalan kaki menuju lokasi pemeriksaan Covid-19 di dalam kawasan bandara.
Begitu tiba, dia langsung memarahi petugas pemeriksaan sambil membanting hasil tes di sana dan menaruh hasil antigen yang dilakukannya di tempat pelayanan kesehatan lain.
"Mbak, mbak, benar positif aku? Jangan asal-asal kamu, yang benar saja semaunya kamu," kata pria itu.
"Positif," jawab pemeriksa dari Farmalab.
"Kamu vonis begitu, aku ini sudah dua kali vaksin. Saya ini negatif tapi dicap positif. Saya viralkan kamu," ucap pria itu sambil menunjuk petugas.
"Yang benar ini, negatif aku, ini tes sendiri saya," bantah pria berkacamata sambil melempar hasil antigen.
Sadar terjadi kesalahan, petugas lantas menyampaikan permintaan maaf. Dia berdalih itu karena kendala teknis dan ingin cepat-cepat mengurusnya.
Kemudian, petugas mencetak lembaran pengganti hasil perbaikan tes antigen yang menyatakan penumpang itu negatif. Begitu penumpang ingin mengambil hasil tes pertama yang dinyatakan positif, terjadi tarik-menarik kertas dengan petugas dan berhasil direbut petugas.
"Ini bukti antigen saya ada saya akan viralkan ada juga di handphone saya," kata penumpang.
"Saya mohon maaf karena saya salah," kata wanita itu berkali-kali.
Sambil emosi, pria berkaca mata itu meninggalkan lokasi. Namun sebelumnya dia memukul pembatas meja petugas yang berbahan kaca aklirik.
"Pak ini rusak bapak, pak ini rusak bapak," kata petugas.
Baca juga:
Pihak Bandara Palembang Beberkan Penyebab Hasil Rapid Test Antigen Penumpang Salah
Kesal dengan Hasil Rapid Test Antigen, Seorang Pria Mengamuk di Bandara Palembang
Soroti Kasus Alat Tes Rapid Antigen Bekas, DPR RI Akan Panggil Gubernur Sumut
DPR Berencana Panggil Gubernur Sumut Terkait Kasus Alat Antigen Bekas
90 Ribu Pemudik Jalani Rapid Test Antigen di Pos Sekat Jabodetabek, 500-an Reaktif
Polisi Gerebek Layanan Rapid Test di Lapangan Merdeka Medan, Ini Penyebabnya