Erick Thohir Sindir Keras Elkan Baggott: Kalau Tidak Mau Dipanggil Timnas Kami Cari Lagi
Pemain Timnas Indonesia yang bermain di berbagai klub di dalam negeri maupun di negara lain harus merasa bangga.
Elkan Baggott yang bermain untuk tim Liga Inggris Ipwich Town absen memperkuat skuad Garuda.
Erick Thohir Sindir Keras Elkan Baggott: Kalau Tidak Mau Dipanggil Timnas Kami Cari Lagi
- Ramai Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Erick Thohir: Jangan Beda-bedakan Pemain Kita
- Erick Thohir kepada Timnas Indonesia: Apakah kalian yakin bisa meraih kemenangan melawan Bahrain dan China? Ya!
- Timnas Indonesia Satu Grup dengan Jepang & Australia, Erick Thohir: Berat, Tapi Bola Itu Bundar
- Erick Thohir Tegaskan Tak Ada Pemain Titipan di Timnas Indonesia
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menanggapi adanya pemain timnas Indonesia yang tidak mau saat dipanggil untuk ikut bermain membela timnas.
"Saya tidak bicara satu, dua, pemain, kalau 11 pemain timnas tidak mau dipanggil ya enggak apa-apa, kami cari lagi," ujar Erick kepada awak media usai memantau kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (5/6).
Ia mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan wartawan terkait pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott yang tidak membela Timnas Indonesia pada laga putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Elkan Baggott yang bermain untuk tim Liga Inggris Ipwich Town absen memperkuat skuad Garuda sejak FIFA Matchday periode Maret 2024. Erick mengatakan, PSSI mesti memiliki 150 pemain untuk timnas yang kelasnya sama yaitu 2x11 orang di timnas senior, 3x12 orang di Timnas U-23, dan seterusnya.
Artinya, kata dia, pemain Timnas Indonesia yang bermain di berbagai klub di dalam negeri maupun di negara lain harus merasa bangga ketika dipanggil untuk membela timnas.
"Kalau tidak ada kebanggaan, jangan," ujarnya.
Erick mengatakan, proses pemusatan latihan (training center) untuk pemain timnas kategori U-17, U-20, juga berjalan sehingga akan melahirkan talenta-talenta muda yang potensial untuk menjadi timnas.
"Masa dari 280 juta penduduk kita enggak punya 150 pemain. Kita jangan terjebak paradigma pemain bintang ya," ujarnya.
Erick mengatakan, dirinya percaya dalam tim sepak bola bisa berhasil karena permainan secara tim atau tidak bergantung pada satu atau dua orang pemain.
Ia menambahkan, timnas memiliki marwah yang besar sehingga pemain-pemain yang dipanggil tim nasional juga harus mau dan memiliki marwah yang sama.
"(pemain) Yang visinya tidak sama, yang karakternya tidak sama tidak apa-apak, kami cari lagi yang lain. Banyak anak-anak Indonesia yang ingin menjadi tim nasional," pungkasnya.