Fakta Baru Kecelakaan Maut di Nganjuk, Ada Bau Alkohol hingga Tersangka Narkoba
Ada banyak fakta baru yang mulai terungkap terkait korban kecelakaan di Nganjuk
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Nganjuk-Madiun, Jawa Timur, Senin (9/9). Kecelakaan tersebut melibatkan satu unit mobil Innova dengan Bus Mira.
Lima orang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia. Sejumlah fakta terungkap pasca kecelakaan di Nganjuk. Berikut ulasannya:
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Mobil apa yang bikin galau? Mobil apa yang bikin galau? Jawab: Mobilang sayang, tapi takut ditolak.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
-
Dimana Mobil Ketek biasa mangkal? Kemudian, setelah jembatan Ampera selesai dibangun, bagian bawahnya kerap dijadikan tempat mangkal para oplet dengan berbagai rute.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
DPO Kasus Narkoba
Korban selamat kecelakaan antara mobil Toyota Innova vs Bus Mira di Jalan Raya Surabaya-Nganjuk, Tohir Rohjana (22) ternyata merupakan DPO kasus narkoba. Tohir langsung dijemput oleh anggota Sat Narkoba Polres Ponorogo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tohir adalah DPO pengedar double L.
"Memang DPO kami. Kasus double L," kata Kasat Narkoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto.
Dia menjelaskan saat mengetahui ada kecelakaan di Nganjuk yang berpenumpang warga Ponorogo, diketahui dari nama dan foto persis dengan buronan.
"Kemudian petugas mengecek ke lokasi (Nganjuk). Kami ke rumah sakit Bhayangkara juga karena pelaku dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Dari situ, kata dia, petugas membawa Tohir karena memang sudah tidak terlalu mengalami luka yang cukup parah. Juga hasil tes urin menunjukkan pengguna pil double L.
Korban Ucap Candaan Berujung Maut
Sebelum kecelakaan nahas terjadi, korban sempat membuat lelucon yang berujung maut. Lelucon tersebut kemudian direkam di sebuah ponsel. Dalam video terdengar suara laki-laki yang berujar "iki gaweo cerito gik. Lek aku nabrak-nabrak (Ini buat cerita gik, kalau saya nanti nabrak-nabrak)".
Kemudian, terdengar pula suara lain menimpali yang diketahui bernama Rizki Viko Abdillah warga Desa Banjarejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
"Gawekno aku cerita nabrak-nabrak" (Buatkan saya cerita kecelakaan)," sebutnya.
Tercium Bau Alkohol
Tercium bau alkohol di dekat korban kecelakaan di Nganjuk, Jawa Timur. Para korban, diduga mengkonsumsi minuman beralkohol sebelum kecelakaan terjadi.
"Jadi memang tercium bau alkohol," kata Kanit Laka Sat Lantas Polres Nganjuk, Ipda Gino.
Nmaun belum diketahui apakah korban, sebelum kecelakaan, pulang dari melakukan dugem atau tidak. "Yang sebelum kejadian nahas itu melakukan dugem atau tidak masih kami selidiki lebih lanjut. Korban selamat sudah dites urin," jelas Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanya Wiranta.
(mdk/dan)