Fakta di balik tewasnya Shizuko di Gunung Gede-Pangrango
Shizuko lima hari lagi bakal berulang tahun ke-16.
Mendaki gunung memang sebuah hobi yang mengasyikkan bagi banyak orang. Selain lekat dengan citra maskulin, mendaki juga dianggap sebagai olahraga yang sedikit berbahaya dan memacu adrenalin.
Namun, berbeda kejadiannya dengan gadis remaja berumur 15 tahun, Shizuko Rizmadhani. Shizuko yang berdarah campuran Surabaya-Jepang itu meregang nyawa saat mendaki Gunung Gede-Pangrango bersama teman-teman sekolahnya di SMAN 6 Bekasi, Jawa Barat. Diduga, gadis berjilbab itu terserang hipotermia atau kehilangan panas tubuh akibat suhu dingin.
Banyak cerita seputar wafatnya Shizuko yang tutup usia lima hari sebelum merayakan ulang tahun ke-16. Merdeka.com merangkumnya untuk Anda.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Siapa yang diyakini sebagai penunggu Gunung Gede Pangrango? Selain itu, ada juga cerita tentang Aul, sosok hantu dengan dua kepala yang menjelma sebagai penunggu gunung.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana aktivitas Gunung Slamet menurut Sukedi? “Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga," Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Di mana letak Gunung Sibuatan? Salah satu gunung yang ada di Pulau Sumatra, yaitu Gunung Sibuatan atau biasa disebut Dolok Sibuatan dalam bahasa Batak Simalungun dan Batak Toba.
Diduga Shizuko wafat karena hipotermia
Shizuko Rizmadhani meninggal di kawasan Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Diduga gadis berusia 16 tahun ini tewas karena hipotermia atau kehilangan panas tubuh karena cuaca dingin.
Menurut aktivis Indonesia Green Ranger, Idhat Lubis, saat ditemukan Shizuko berada dalam tenda dan semua pakaiannya basah. Bahkan menurut pengakuan rekan almarhumah, Shizuko sempat mengeluh sakit beberapa kali.
"Kita temukan pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Tim Indonesia Green Ranger yang yang evakuasi ke bawah. Kita temukan di Pos Kandang Batu, langsung kita bawa turun ke bawah," kata aktivis Indonesia Green Ranger, Idhat Lubis, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/12).
Saat itu, Shizuko sedang mendaki bersama 27 teman sekolahnya. Saat ditemukan tim penyelamat, Shizuko sudah tak bernyawa. jenazahnya kemudian sempat dibawa ke Rumah Sakit Cimacan sebelum dipulangkan ke rumah duka di Bekasi, Jawa Barat.
Shizuko baru pertama kali mendaki gunung
Shizuko Rizmadhani merupakan anggota kelompok pecinta alam di sekolahnya. SMAN 6 Bekasi, Jawa Barat. Kendati demikian, dia baru kali ini mendaki gunung.
"Baru kali ini naik gunung, sebelumnya belum pernah sama sekali," kata teman sekolah Risma, Jesika, di rumah duka di Komplek AURI, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (25/12).
Sementara itu, teman lain Shizuko lainnya mengatakan, bahwa ABG berusia 16 tahun tersebut dikenal sebagai pribadi yang tak suka bermain. Lebih banyak aktivitasnya dihabiskan di rumah.
"Saya juga tidak tahu malahan dia naik gunung. Tahu-tahunya sudah ada di sana (gunung)," ujarnya.
Meski tak suka bermain, kata dia, Rizma dikenal sebagai pribadi yang supel dan mudah bergaul. Rizma juga rajin belajar.
"Anaknya baik, tidak suka neko-neko. Yang jelas, dia suka makan," katanya mengenang almarhumah.
Saat mendaki Gunung Gede, Shizuko paling semangat
Rombongan pendaki Gunung Gede-Pangrango berjumlah 27 orang, delapan di antaranya merupakan pemula, termasuk Shizuko Rizmadhani yang meninggal dunia karena kedinginan saat turun gunung. Kegiatan naik gunung itu pun inisiatif mereka sendiri, bukan ekstrakurikuler dari sekolah.
"Yang baru ikut mendaki delapan orang. Sisanya senior semua," kata Vidia teman mendaki Shizuko, Rabu (25/12) di rumah duka, Komplek AURI Blok A Nomor 35, Bekasi Timur.
Vidia juga termasuk pendaki pemula. Ia mengatakan, 19 orang seniornya merupakan kakak kelas maupun alumni dari SMAN 6 Bekasi. Para senior itu, kata Vidia, sudah sering mendaki gunung.
"Perlengkapan kami lengkap. Bahkan Shizuko sendiri waktu berangkat bugar, dan selalu di depan ketika mendaki," ujar pelajar kelas X ini.
Namun, menurut Vidia, ketika kondisi kesehatan Shizuko menurun, seluruh rombongan memutuskan buka tenda kembali di Kandang Badak. Pada Senin itu, mereka bermalam di sana bersama sesama pendaki lain dari berbagai wilayah.
Menurut Vidia, pada Selasa pagi, pendaki senior seluruhnya turun untuk meminta bantuan. Sedangkan pemula bertahan di tenda yang didirikan di Kandang Macan. Baru sore harinya tim penyelamat datang, namun Shizuko sudah dinyatakan meninggal dunia.
Shizuko sempat ditinggal sendirian
Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas 6 Bekasi, Shizuko Rizmadhani, ditemukan wafat saat mendaki Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat, pada 25 Desember dini hari. Menurut pengakuan rekan almarhum, Shizuko ternyata sempat ditinggal seorang diri di dalam tenda saat rekan-rekannya mendaki puncak (summit attack).
"Jadi Shizuko sempat ditinggal sendirian di tenda waktu kita mendaki puncak. Barang-barang sebagian dititipkan ke Shizuko. Waktu balik lagi ke tenda, Shizuko sudah enggak ada," kata seorang rekan Shizuko yang enggan disebut namanya kepada merdeka.com di rumah duka, Komplek AURI, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Rabu (25/12).
Menurut rekan Shizuko itu, mereka berangkat mendaki Gunung Gede-Pangrango sejak 22 Desember. Saat itu jumlah peserta dalam rombongan mencapai 27 orang. Mereka menyatakan tidak menyangka jika Shizuko ternyata tewas dalam pendakian itu.
Shizuko sempat bertemu makhluk gaib di Gunung Gede
Shizuko Rizmadhani, pendaki Gunung Gede meninggal dunia saat perjalanan turun gunung. Sebelum meninggal, terdapat berbagai kejadian mistis yang dialami oleh pelajar kelas X SMAN 6 Bekasi ini.
Vidia, teman sekolah sekaligus rekan mendaki Shizuko, mengatakan, sejak akan turun gunung pada Senin pukul 11.00 WIB, Shizuko bercerita singkat kejadian mistis yang dialaminya. Namun, anak keenam dari tujuh bersaudara itu enggan menceritakan lebih rinci.
"Katanya kalau sudah di bawah akan diceritakan semua," kata Vidia, di rumah duka, Jalan Jetstar Blok A Nomor 35, Komplek AURI, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu (25/12).
Sekilas dalam perjalanan turun, Shizuko bercerita kalau saat berada di puncak sering bertemu sosok "penghuni" gunung. Lagi-lagi Shizuko tak menjelaskan lebih lanjut. "Baru sorenya Shizuko tidak sadar," katanya.
Tak sadar itu, pandangan Shizuko kosong, dan matanya selalu melirik ke atas seperti orang kesurupan. Bahkan pada Selasa dini hari Shizuko berteriak histeris saat dirukyah.
"Saat itu dibacakan ayat kursi. Shizuko terlihat seperti orang melawan. Dan bilang kalau kangen mama-nya," katanya.
Lebih lanjut, kata Vidia, Shizuko terus tak sadarkan diri. Namun demikian ketika dikasih air mineral selalu diminum. Akan tetapi kondisi kesehatannya terus menurun. "Kami juga membawa perlengkapan P3K lengkap," ujarnya.
Kawan Shizuko mendapat firasat saat mendaki bersama
Pelajar kelas X SMAN 6 Bekasi, Shizuko Rizmadhani, meninggal dunia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Sejumlah temannya yang juga ikut mendaki mengaku merasakan firasat akan terjadi sesuatu dengan rekan mereka itu.
"Shizuko bilang, 'Enak kali ya meninggal di gunung. Dikenang banyak orang.'," kata Vidia, teman Shizuko yang ikut mendaki kepada merdeka.com, Rabu (25/12).
Vidia mengaku mendengar Shizuko mengatakan hal itu ketika turun gunung pada Senin lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Tetapi, teman-temannya saat itu hanya berfikir kalau Shizuko sedang bercanda.
"Itu firasat yang saya dapat saat di gunung," ujar Vidia.
Selain itu, kata Vidia, sebelum berangkat mendaki gunung, Shizuko juga sering meminta maaf kepada teman-temannya di sekolah. "Maafin (Shizuko) ya kalau banyak salah," ujar Vidia menirukan Shizuko.
Shizuko wafat lima hari sebelum ulang tahun
Banyak kisah sedih terungkap saat kepergian Shizuko Rizmadhani, pelajar kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bekasi, yang meninggal dunia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango. Ternyata, Shizuko wafat lima hari menjelang hari ulang tahun yang ke-16.
"Tanggal 29 Desember mendatang Shizuko ulang tahun. Makanya setelah pulang dari gunung mau saya ajak nonton," kata Jesika, teman sekolah Shizuko semasa SMP kepada merdeka.com, Rabu (25/12).
Jesika mengatakan, harapannya untuk mengajak Shizuko menyaksikan film layar lebar itu gagal setelah dia mendengar kabar kawan karibnya itu tutup usia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango.
"Saya dapat kabar dia (Shizuko) meninggal dari grup sekolah. Setelah saya pastikan, ternyata benar meninggal dunia," ujar Jesika dengan nada suara sedih.
Baca juga:
Terima hasil visum, Orangtua Shizuko ikhlas anaknya meninggal
Rombongan Shizuko Rizmadhani kurang kompak saat naik Gunung Gede
Rombongan Shizuko berangkat tak didampingi sekolah
Perjuangan Shizuko sebelum meninggal di Gunung Gede
Suasana di rumah duka Shizuko Rizmadhani