Fakta tragis kematian bocah Neng, ditemukan kekerasan seksual
Untuk mengungkap kasus ini, polisi terus memeriksa beberapa orang.
Malang benar nasib bocah Neng (9), warga Kalideres, Jakarta Barat. Setelah dilaporkan kedua orangtuanya menghilang, Neng ditemukan tak bernyawa pada Jumat malam lalu.
Begitu memilukan, karena Neng ditemukan sudah menjadi mayat di sebuah kardus. Pelaku pembunuhan meletakkan Neng di sebuah gang.
Saat ditemukan bocah itu dalam keadaan terlakban. Tak hanya itu, mulutnya tersumpal kaos kaki hingga sobekan singlet dan baju sekolah.
Neng sudah dimakamkan Minggu subuh kemarin setelah diautopsi. Untuk mengungkap kasus ini, polisi terus memeriksa beberapa orang.
Berikut ini fakta baru yang terkuak dari pembunuhan sadis bocah Neng:
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Kota Tua Jakarta? Kota Tua adalah harta karun sejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mengunjungi ibu kota.
-
Apa yang menjadi polutan utama di udara Jakarta saat ini? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Ada bekas cekikan dan kekerasan seksual
Jasad bocah Neng (9), yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kardus, di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, sudah diautopsi Minggu malam di RS Polri. Hasil autopsi menunjukkan, ada kekerasan yang dialami Neng.
"Hasil autopsi tadi malam diduga ada tanda kekerasan oleh benda tumpul. Artinya, kematiannya tidak wajar," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, kepada merdeka.com, Minggu (4/10).
Tanda bekas kekerasan itu terlihat jelas di bagian leher Neng. Neng sepertinya telah dicekik oleh seseorang.
Tak hanya itu, di bagian kelamin dan dubur Neng juga ditemukan bercak sperma. Dilihat dari kondisi jasadnya, Neng diperkirakan sudah tak bernyawa pada Jumat siang.
"Kita temukan jasadnya itu pukul 11 malam, dan hasil autopsi diperkirakan korban sudah tak bernyawa sejak 8-12 jam lalu. Artinya kalau kita tarik mundur, diperkirakan korban tewas pukul 10-12 siang," pungkasnya.
Neng diduga dihabisi saat pulang sekolah
Neng diduga dihabisi seusai pulang sekolah. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kalideres, Ajun Komisaris Khoiri, dugaan ini menguat lantaran jenazah Neng yang ditemukan berada di jalan berbeda dari rute yang dilewati sepulang sekolah.
"Masih menggunakan pakaian sekolah (saat ditemukan jenazahnya), mukena atau kerudung sekolah, kan hari Jumat dibunuhnya, namun sepatu dan tasnya tidak ditemukan di TKP," ujar Khoiri kepada di rumah duka Rawa Lele RT 006/07, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu, (4/10).
Namun untuk hasil lebih dalam, sambung Khoiri, semua alat bukti sedang diteliti oleh Tim Labfor Mabes Polri.
Neng mengalami pecah pembuluh darah
Hasil autopsi juga menyatakan korban mengalami pembuluh darah pecah.
"Saat ditemukan di TKP, tidak ditemukan bekas pukulan, namun pembuluh darahnya pecah saat ditemukan, mungkin karena kehabisan napas saat disumbat," beber Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kalideres, Ajun Komisaris Khoiri.
"Yang saya sampaikan itu penglihatan di TKP saat korban pertama kali ditemukan, untuk lebih spesifiknya kita tunggu hasil autopsi," terang Khoiri.
Neng sempat dijemput seseorang
Neng sempat dijemput orang tak dikenal sebelum ditemukan tewas.
"Ada yang lihat si Neng dijemput, diajak main sama orang. Dia sempat pulang dulu setelah itu main lagi," kata Hasan, paman Neng saat ditemui di kediaman korban, Jalan Rawa Lele RT 006/07, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (4/10).
Kekhawatiran keluarga mulai terasa saat Neng tak kunjung pulang ke rumah. "Keluarga curiga pas si Neng kok sudah sore belum pulang," tuturnya.
Lebih jauh Hasan mengatakan, korban ini berperangai periang dan mudah bergaul, keluarga besarnya pun cukup akrab dengan korban. "Di keluarga besar si Neng ini anaknya cukup akrab dengan kerabat, meski orangtuanya sudah pisah," terang Hasan.
Pembunuh Neng diduga paedofilia
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, pelaku pembunuhan Neng termasuk dalam kategori paedofil.
"Mereka mencari mangsa di mana-mana, tidak milih-milih. Ia bisa sesuka hatinya melakukan kekerasan terhadap anak ini," ungkap Krishna saat ditemui di lokasi TKP, Jalan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (4/10).
Lebih lanjut, Krishna menduga pelaku pembunuh bocah malang tersebut dilakukan di luar lokasi. Tim penyidik melakukan penyusuran olah TKP yakni Tanah Kosong di sebelah TPU Tegal Alur, Kamal, Jakarta Barat.
"Seperti seolah di jalan raya sampai di dekat rumahnya juga bisa dijadikan TKP. Ini tidak bisa digambarkan secara sederhana," papar Krishna.