Faktor ekonomi, buruh sawit nekat curi HP dan visa guru asal Mesir
"Saat itu petugas memancing dengan menghubungi nomor telepon warga Mesir itu dan diangkat oleh pelaku, AP," ujarnya
Guru asal Mesir Emad Abdelhady Eldesouky Abdelhady menjadi korban pencurian. Telepon seluler dan paspor yang dia miliki turut dibawa pelaku.
"Benar, kedua pelaku sudah beberapa kali melakukan aksi pencurian. Namun akhirnya keduanya berhasil ditangkap di dua lokasi pada Senin (5/9)," kata Kepala Polres Pasaman Barat, AKBP Djoko Ananto seperti dilansir dari Antara, Selasa (6/9).
Dua pelaku yang dibekuk petugas itu berinisial AP (25) dan Z. Keduanya dibekuk di lokasi yang berbeda.
Ia mengatakan penangkapan terhadap kedua pelaku berawal dari adanya laporan seorang tenaga pengajar kebangsaan Mesir, Emad Abdelhady Eldesouky Abdelhady yang kehilangan telepone genggam paspor dan barang lainnya pada 1 September 2016.
Berdasarkan laporan itu maka jajaran Opsnal Reskrim langsung melakukan penyelidikan untuk menanggapi laporan tersebut.
"Saat itu petugas memancing dengan menghubungi nomor telepon warga Mesir itu dan diangkat oleh pelaku, AP. Berdasarkan itulah petugas langsung menangkap pelaku," jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan penangkapan AP di Jalan KKN Lingkuang Aua itu maka petugas langsung mengembangkan mencari pelaku lain. Dari hasil pengembangan maka petugas kembali berhasil menangkap pelaku lain di Jorong Katimaha Lingkuang Aua, Z.
"Kami masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku lain saat ini," tegasnya.
Dari tangan pelaku, Polres mengamankan barang bukti satu unit handphone merk HTC 8, buku paspor dan visa, satu unit laptop merk Samsung, satu unit note book merk Acer, satu unit Blackberry dan satu unit HP Samsung E7.
Selain itu juga diamankan sepasang sepatu, baju, tas, tasbih dan kotak kacamata. Sementara itu, pelaku AP ketika dikonfirmasi mengatakan melakukan pencurian karena faktor ekonomi.
"Bagaimana lagi, saya saya terpaksa mencuri karena desakan ekonomi karena saya bekerja hanya sebagai buruh sawit," kata pelaku yang berdomisili di Perumnas Yaptip Simpang Empat.
Pelaku lainnya, Z juga mengatakan mencuri karena desakan ekonomi.
"Kebetulan warga Mesir itu tinggal di dekat rumah. Selain itu, sasarannya tidak ditentukan dan sistem acak. Barang yang diperoleh dijual kepada teman-teman," sebutnya.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar waspada dengan maraknya pencurian saat ini di Pasaman Barat.
"Aktifkan poskamling dalam menjaga keamanan ketertiban. Sebab, tugas pengamanan tidak hanya tugas kepolisian. Jika ada yang dicurigai segera laporkan kepihak terkait," imbaunya.