Faktor kesehatan, 4 calon haji Mataram gagal diterbangkan ke Mekkah
Sebanyak empat orang calon haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sudah masuk asrama haji Embarkasi Lombok gagal diterbangkan ke Mekkah karena faktor kesehatan.
Sebanyak empat orang calon haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang sudah masuk asrama haji Embarkasi Lombok gagal diterbangkan ke Mekkah karena faktor kesehatan.
"Dari hasil pemeriksaan akhir di asrama haji, tim medis terpaksa menyatakan penundaan untuk keberangkatan empat calon haji Kota Mataram kelompok terang (kloter) satu," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram dilansir Antara, Sabtu (12/8).
Empat orang calon haji yang ditunda tersebut atas nama Nurhasanah dari Karang Taliwang karena menderita anemia, Angkasah dari Moncok Karya mengidap penyakit jantung, Habibah dari Sukaraja Timur juga menderita anemia dan Abdurrahim dari Dasan Agung menderita penyakit dimensia.
Menurutnya, dari empat calon haji yang ditunda tiga orang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB.
"Sementara untuk Abdurrahim di rawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Tadi malam kami sudah menghubungi semua keluarganya," ujarnya.
Menurut Burhanul, penundaan keberangkatan empat calon haji tersebut akan dilakukan hingga status kesehatan jemaah dinyatakan benar-benar sehat oleh tim dokter.
Sedangkan jemaah lainnya yang tergabung dalam kloter satu Embarkasi Lombok Saat ini sedang menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) untuk diterbangkan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sekitar pukul 12.15 WITA.
"Dengan demikian, total calon haji yang diberangkatkan pada kloter satu sebanyak 446 dari jumlah awal 450 orang," katanya.
Dikatakan, jumlah calon haji asal Kota Mataram tahun ini sebanyak 650 orang terbagi menjadi empat kloter. Empat kloter tersebut adalah, satu kloter utuh, dan dua kloter campuran dalam daerah dan satu kloter campuran nasional.
Dilihat dari segi usia, sebanyak 105 orang berusia antara 24-40 tahun, kemudian 404 berusia antara 41-60 tahun, dan usia 61 tahun ke atas sebanyak 147 orang.
"Menyinggung tentang cuaca, informasinya cuaca saat ini cukup ekstrem sehingga jemaah diminta untuk terus menjaga kesehatan," katanya.