Federasi Balap Sepeda Dunia Beri Jempol Kompetisi Internasional BMX di Banyuwangi
Utusan UCI lainnya, Loyal Ma, mengatakan, pelaksanaan kompetisi di BMX berjalan ekselen. Penilaian ekselen dari UCI ini diberikan oleh Ma atas sejumlah sejumlah kriteria. Mulai penyelenggaraan lomba, peserta, hingga track di Sirkuit Muncar sebagai arena balap.
Penyelenggaraan International Bicycle Motocross (BMX) Competition di Banyuwangi, 26-27 Oktober, mendapatkan pujian dari Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI). Ajang satu-satunya di Indonesia yang melombakan kategori hors class itu diikuti 253 pebalap profesional dari 19 negara.
"Event ini terus mengalami peningkatan. Tahun ini sudah menggelar event Hors Class. Ini menunjukkan komitmen pemerintah Banyuwangi dalam mendorong pengembangan balap sepeda di Indonesia," kata Management Board Member UCI, Amarjit Singh.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Bukan hanya road (lewat International Tour de Banyuwangi Ijen) tapi juga meningkatkan event BMX dari C1 ke Hors Class. Jelas ini membanggakan," kata dia.
Utusan UCI lainnya, Loyal Ma, mengatakan, pelaksanaan kompetisi di BMX berjalan ekselen. Penilaian ekselen dari UCI ini diberikan oleh Ma atas sejumlah sejumlah kriteria. Mulai penyelenggaraan lomba, peserta, hingga track di Sirkuit Muncar sebagai arena balap.
"Di tahun ini, Banyuwangi punya beberapa peserta dengan kaliber yang sangat tinggi, baik di kelas men dan women. Ini karena saat ini Banyuwangi menggelar kelas Hors Class yang membuat pebalap dunia jadi tertarik untuk mengikuti," kata Ma.
Pada tahun ini, Banyuwangi dipilih UCI sebagai salah satu dari enam kota di Asia yang berhak menggelar kelas Hors Class. Level Hors Class ini memiliki poin besar. Ini merupakan kesempatan bagi para pebalap dunia untuk mendulang poin sebelum bisa lolos ke Olimpiade 2020 nanti. Maka tak heran para pebalap dunia berbondong-bondong menuju Banyuwangi.
Loyal Ma menjelaskan mengapa Banyuwangi dipilih oleh UCI untuk menggelar hors class.
"Kenapa kami beri kesempatan HC? Karena di sini tracknya bagus, sangat berkelas dunia. Sehingga sangat pantas untuk gelar HC dan bisa jadi venue pertandingan-pertandingan internasional ke depan," kata Ma.
Selain Ma, apresiasi positif juga datang dari para peserta. Salah satunya Amanda Carr. Amanda merupakan atlet BMX tim Thailand. Kompetisi BMX 2019 ini merupakan yang kedua kalinya bagi Amanda. Tahun ini Amanda menduduki posisi keempat kategori Women Elite.
"Saya melihat perkembangan yang semakin baik dari tahun sebelumnya. Pertandingannya diorganisasi dengaan sangat baik, panitianya sangat membantu, transportasinya bagus, pertandingannya bagus," puji Amanda.
"Sangat menyenangkan bertanding di Banyuwangi. Event ini sepertinya akan menjadi agenda pertandingan rutin tahunan saya. Tak hanya itu, saya akan kembali ke sini untuk berlibur," kata Amanda.
Hal senada juga diutarakan Domenica Azuero, pebalap BMX asal Ekuador yang finis di urutan ke-8 kategori Women Elite. Meski baru pertama kali ikut kompetisi BMX di Banyuwangi, Domenica sangat puas dengan penyelenggaraan lomba tersebut.
"Kami sangat senang panitia lokal menyambut kami dengan ramah, kami belum pernah mendapat penyambutan semacam ini sebelumnya di lomba BMX manapun di seluruh dunia. Sehingga kami sangat nyaman di sini," pungkas Domenica.
(mdk/hhw)