Formappi: Rapid Test Khusus Anggota DPR Perlihatkan Egoisme & Mengistimewakan Diri
"Kalau DPR dan keluarga mereka mendatangkan alat rapid test tanpa gejala apapun yang mengarah ke dugaan tertular virus Corona, artinya mereka hanya mau memastikan diri saja."
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengkritisi dan menolak rencana rapid test Covid-19 bagi anggota DPR RI dan keluarga. Dia menegaskan hal tersebut bukan hal yang mendesak.
"Alasan utama tentu saja karena rapid test khusus terhadap anggota DPR ini memperlihatkan sikap egoisme DPR yang mengistimewakan diri mereka di tengah kebutuhan mendesak penanganan Covid-19 yang harusnya mendahulukan warga masyarakat yang berstatus ODP dan PDP," kata dia kepada wartawan, Jakarta, Selasa (24/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Selain masyarakat yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), rapid test Covid-19 juga harus diprioritaskan untuk mereka yang menunjukkan gejala klinis terpapar Covid-19.
"Mereka yang menunjukkan adanya gejala terpapar virus corona juga menjadi kelompok lain yang mestinya menjadi prioritas pengetesan dengan sarana rapid test," tutur dia.
"Kalau DPR dan keluarga mereka mendatangkan alat rapid test tanpa gejala apapun yang mengarah ke dugaan tertular virus Corona, artinya mereka hanya mau memastikan diri saja. Kalau anggota DPR masih sehat-sehat saja, rasanya tidak urgen menyediakan fasilitas khusus bagi mereka untuk sekedar memuaskan rasa penasaran mereka saja," ujar Lucius.
Lucius memandang, pemeriksaan menggunakan alat rapid test kepada anggota dan keluarga yang tak mempunyai gejala akan terlihat sebagai bentuk kesombongan DPR. Di hadapan begitu banyak warga masyarakat yang paling membutuhkan pengetesan itu, karena sudah mempunyai gejala dan juga punya sejarah bersentuhan dengan pasien positif Corona.
Rapid test khusus anggota DPR ini semakin tidak relevan karena hampir pasti proses pengetesan itu ditanggung oleh negara. Makin tidak relevan lagi karena bukan hanya anggota DPR yang menikmati fasilitas gratis itu tetapi anggota keluarga hingga staf-staf mereka.
"Ini kan namanya 'aji mumpung' banget. Padahal kita tahu, berdasarkan cerita banyak warga yang sudah mendatangi rumah sakit untuk melakukan pengecekan Corona, mereka yang datang sekedar ingin mengetahui kondisi tubuh tanpa gejala Corona ataupun yang terdiagnosa mengalami penyakit lain, mereka diharuskan untuk membayar jasa pelayanan medis yang jumlahnya cukup besar," urai dia.
"Nah bagaimana bisa DPR yang mungkin saja sehat-sehat tetapi sekedar memastikan kondisi dirinya sehat, ia memeriksakan diri atas tanggungan negara pula," imbuhnya.
Kebijakan test cepat khusus DPR dan keluarga, ujar Lucius, terasa jauh dari semangat solidaritas yang kini tengah tumbuh dalam masyarakat demi bersama-sama memastikan penyebaran virus ini segera berakhir. Juga semangat solidaritas agar para pekerja medis yang dibekali APD yang minim terus sehat agar bisa melayani warga yang sudah tertular.
Semangat solidaritas ini yang akan hilang dari perlakuan khusus DPR dalam kegiatan rapid test tersebut. "Padahal sebagai wakil rakyat, anggota DPR mestinya bisa menjadi teladan tentang solidaritas antar sesama. Kalau menyumbang materi mungkin anggota DPR tak rela, minimal kerelaan untuk berjuang bersama rakyat dalam membatasi laju penyebaran corona bisa dilakukan anggota DPR," terang dia.
Karena itu, rencana tersebut tidak perlu dilanjutkan agar tak melukai batin rakyat. Lebih baik alat rapid test dan tenaga medis yang ada fokus untuk warga yang sudah bergejala terpapar virus corona.
"Jika ada satu dua anggota DPR yang mungkin bergejala, maka sebaiknya mengikuti Protokol yang dibuat pemerintah, yakni dengan mendatangi Rumah Sakit rujukan atau menghubungi call center BNPB demi proses pelayanan yang adil dari negara," tandasnya.
Baca juga:
Aksi Militer di Sejumlah Negara Ikut Perangi Corona
Imbauan Social Distancing Tidak Jelas, Pedagang Sayur Bingung Jika Diminta Tak Jualan
Kepada 34 Gubernur, Jokowi Kembali Tegaskan Tak Ada Lockdown Hadapi Covid-19
Antisipasi Corona, Polisi Batasi Jam Operasional Bayar Pajak dan Buat SIM
Dampak Corona, KPU Tunda Tahapan Pilkada di Bengkayang
Tim Gugus Covid-19 Diminta Koordinasikan Test Corona di Kementerian dan Lembaga